[caption caption="Si Mungil dan induknya asyik bersantai di bawah payung (dokpri)"][/caption]Sejak kehadiran si Mungil dua bulan silam, rumah bertambah meriah. Si Mungil walapun tubuhnya mungil, suaranya melengking tinggi dan cempreng. Kedua kucing berbeda usia ini punya kegemaran berbeda tentang makanan. Cara refreshingnya pun berlainan.
Induk si Mungil suka meninggalkan Mungil sendirian di teras sehingga ia asyik bermain sendirian di halaman. Jika pintu di rumah dibuka, ia akan berlari kencang masuk ke dalam, seperti banteng menyeruduk. Ia masuk ke rumah untuk melihat-lihat makanan Nero. Ia rasanya tak pernah kenyang, meskipun sudah makan berkali-kali. Habis makan ia kembali bermain di luar, menerjang pot-pot tanaman atau membuat jejak kaki berlumpur di teras.
Sedangkan Nero kalau tidak berkelahi ya bobo. Sejak jadi kucing remaja ia jadi makin suka bersosialisasi termasuk adu kekuatan. Biasanya ia tergoda untuk makan dan kabur meninggalkan ajang pertarungan jika aku memasak makanan kegemarannya. Ia kurang suka makanan kemasan dan suka banget menyantap hati ayam dan ikan tongkol.
Pada akhir pekan ini kedua kucing habis makan pun bertelekan. Cuaca cerah. Si Mungil pun menyusu ke induknya. Melihat payung kujemur ia mereka pindah di bawah payung. Tidur mereka nampak nyenyak di bawah payung bak sedang berlibur di pantai.
Sedangkan Nero awalnya tidur sofa. Lalu ia kepanasan dan pilih ngadem di dekat kipas angin. Sejak kecil ia doyan menikmati hembusan angin dari kipas. Tak lama ia juga pulas.
[caption caption="Nero suka banget tiduran dekat kipas (dokpri)"]
[/caption]Tanpa kucing mengeong dan merajuk minta makan sementara waktu, dunia rasanya lebih tenang. Waktunya aku memasak bagianku. Eh kok si Nero sudah siaga di belakangku ya.
