Lihat ke Halaman Asli

Dewi Puspasari

TERVERIFIKASI

Penulis dan Konsultan TI

Yuk Dukung Batik Betawi Jadi Tuan Rumah di Jakarta

Diperbarui: 10 Oktober 2015   09:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Siti Laela Pelestari Batik Betawi Diapit Suami dan Eleine dari BWP The Bellevue"][/caption]

Mungkin tidak banyak yang tahu bahwa Jakarta juga tak kalah dengan Yogyakarta, Cirebon dan kota-kota lainnya dengan memiliki batik yang khas. Batik Betawi, namanya. Jika Anda ingin tahu lebih dalam tentang batik Betawi, Anda bisa berkunjung ke Pameran Batik Betawi yang masih berlangsung hingga Jumat, 9 Oktober di Lobby Hotel Best Western Premier The Bellevue, Jalan H. Nawi No 1, Radio Dalam, Jakarta Selatan.

Di Pameran Batik Betawi yang diadakan pukul 17.00-21.00 WIB ini, pengunjung tak hanya bisa menikmati suguhan berbagai corak batik Betawi yang mengundang decak kagum. Pengunjung juga bisa melihat proses mencanting, membeli untuk oleh-oleh atau koleksi, serta mengenal lebih dalam batik betawi dengan bertanya langsung ke pemilik dan karyawan Sanggar Batik Betawi Terogong, sanggar pelestari batik Betawi yang menjadi peserta dalam pameran tunggal ini.

Nah, 15 kompasianer termasuk beruntung pada Rabu (7/10) dapat berdiskusi langsung dengan pemilik dan pengelola sanggar batik Betawi Terogong, Siti Laela dan Eleine Koesyono, manajer pemasaran dan komunikasi Best Western Premier The Bellevue di acara Kompasiana Coverage: Pameran Batik Betawi Terogong. Ada banyak hal bahasan menarik seperti asal mula batik Betawi, motif khas Batik betawi, pakem pada batik betawi, dan juga sejarah berdirinya Sanggar Batik Betawi Terogong.

 [caption caption="Di Pameran Batik Betawi Terogong, Pengunjung Bisa Melihat Proses Mencanting"]

[/caption]

Rupanya batik Betawi sudah eksis sejak jaman penjajahan Belanda. Seperti halnya batik pesisir, batik Betawi terpengaruh oleh berbagai budaya bangsa luar seperti Tiongkok, Belanda, dan Arab. Warna-warnanya cerah dan berwarna-warni. Dan tidak ada pakem untuk penggunaan batik, seperti halnya di Yogyakarta yang melarang penggunaan motif tertentu untuk busana pengantin.

Yang membuat Siti Laela trenyuh sebagai warga asli Betawi, batik Betawi yang seharusnya menjadi tuan rumah di Jakarta ini malah tidak terdokumentasi dengan baik. Ada catatan yang hilang sehingga batik Betawi tidak terdapat dalam arsip negara maupun tercantum dalam buku yang memuat daftar khazanah batik nusantara.

Merasa was-was batik Betawi sebagai kekayaan budaya Betawi menghilang, sejak 5 September 2012, Siti Laela mendirikan Sanggar Batik Betawi Terogong, dimana nama Terogong merupakan nama kampung tempat tinggal Laela yang terletak di kawasan Cilandak Barat.

 [caption caption="Batik Berwarna-warni dengan Motif Budaya Betawi dan Ciri Khas Jakarta"]

[/caption]

[caption caption="Ragam Koleksi Batik Betawi Terogong Bisa Jadi Oleh-oleh Alternatif Jakarta"]

[/caption]

Jakarta adalah rumah fashion, segala batik dari berbagai kota tersedia. Sayangnya, malah batik Betawi belum bisa menjadi tuan rumah di kotanya sendiri, keluhnya. Padahal batik Betawi bisa menjadi berbagai produk fashion, seperti pakaian, tas, dompet, dan juga taplak meja. Batik Betawi juga pas sebagai oleh-oleh alternatif Jakarta.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline