[caption caption="Eren Jaeger Menyerang Colossal Titan (sumber: screenrant.com)"][/caption]
Meskipun saya agak kecewa usai menyaksikan Attack on Titan Part I versi live action (review di sini), namun tidak mengurangi rasa penasaran saya untuk mengetahui misteri yang banyak bertebaran di film. Akhirnya saya mencari versi animenya. Dan rupanya serial animenya memang sangat menarik. Meskipun tetap kurang layak dinikmati sembarang penonton karena banyak bersimbah darah.
Versi serial animenya tidak berbeda jauh dengan versi live action. Tokoh utamanya adalah tiga remaja, Eren Jaeger, Mikasa Ackerman, dan Armin Arlert. Bedanya di versi anime, Eren dan Mikasa bukan sepasang kekasih, melainkan saudara angkat. Mikasa tinggal bersama keluarga Eren setelah orang tuanya terbunuh.
Eren selalu ingin melihat dunia di luar tembok penghalang yang sangat tinggi. Meskipun ibunya mengingatkannya akan bahayanya dunia luar tersebut karena banyak raksasa berkeliaran, niatnya tetap kokoh.
Suatu ketika ayahnya pergi ke kota tetangga. Eren dan Mikasa sedang asyik bercakap-cakap dengan Armin di luar rumah. Mereka dikejutkan oleh suara menggelegar. Dan sesosok raksasa berukuran sangat besar yang kemudian disebut colossal titan, menjebol Wall Maria, tembok penghalang terluar yang selama ini melindungi manusia dari para raksasa. Setelah penghalang tersebut jebol, para raksasa menyerbu kota tempat tinggal Eren.
Para warga kota berlarian panik menyelamatkan diri. Eren menyaksikan dengan mata kepalanya sendiri ibunya menjadi korban raksasa. Ia merasa frustasi karena merasa lemah dan tak mampu menyelamatkan ibunya. Mereka pun mengungsi ke kota di balik Wall Rose, tembok penghalang lapis kedua.
Permasalahan sosial pun muncul akibat melubernya pengungsi, terutama masalah pangan. Para pengungsi diminta untuk merebut kembali kotanya yang sebenarnya merupakan hal sia-sia. Armin kehilangan kakeknya yang mendaftar menjadi sukarelawan tersebut sedangkan ayah Eren tidak jelas nasibnya. Ketiga remaja tersebut pun sebatang kara. Mereka kemudian menjalani tiga tahun pelatihan militer dan bertekad untuk membalas dendam. Nyali mereka diuji ketika Wall Rose pun jebol dan para raksasa mengerikan kembali meneror warga.
[caption caption="Eren dan Kawan-kawan Pejuangnya (sumber: shaheeninctv.wapka.mob)"]
[/caption]
Berbeda dengan ketika menonton versi live action-nya, saya menonton Attack on Titan versi anime dengan perasaan seperti ‘kelaparan’. Saya menonton filmnya secara maraton hingga 25 episode pun tuntas. Dan ternyata filmnya belum tamat juga dan masih diwarnai tanda tanya. Saya cek versi manganya, eh rupanya juga belum juga tamat.
Attack on Titan menarik karena lapisan-lapisan misterinya yang membuat penggemarnya terus-menerus ingin mencari tahu. Oleh karena durasinya yang lebih panjang dibandingkan versi live action-nya, maka penonton anime bisa memahami jalan cerita dengan lebih baik. Penonton akan lebih memahami hubungan antara Eren dan orang-orang di sekelilingnya, mengetahui kota-kota yang ada di dalam tembok dan di luar tembok penghalang, cara menggunakan 3 D maneuver gear dan metode membasmi raksasa, serta rahasia raksasa tersebut.
Yang mengasyikkan di dalam Attack on Titan, penonton dibuat bertanya-tanya, sebenarnya apa maksud dari pembangunan wall tersebut, siapa colossal titan dan armored titan yang nampak lebih cerdas dibandingkan para raksasa lainnya, bagaimana raksasa bereproduksi, siapa Eren, dan apakah ada pengkhianat di antara para warga dan tentara tersebut? Masih banyak lagi misteri yang dibungkus misteri-misteri lainnya dalam kisah ini.