Lihat ke Halaman Asli

Dewi Puspasari

TERVERIFIKASI

Penulis dan Konsultan TI

Menggubah Fiksi dari Kumpulan Twit

Diperbarui: 17 Juni 2015   06:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

140 karakter

[caption id="attachment_3620" align="aligncenter" width="217" caption="Cover Buku 140 Karakter"][/caption] Ada yang bilang bangsa Indonesia gemar sekali mengunggah status di media sosial mereka. Apa saja bisa mereka ungkapkan mulai kata-kata motivasi, suasana hati mereka saat itu, hingga pamer aneka kegiatan. Batasan 140 karakter dalam mengunggah status di twitter itu tantangan bagi mereka dalam memilih kata. Nah, pertanyaannya apa yang telah Anda lakukan dengan kicauan-kicauan Anda tersebut yang mungkin jumlahnya sudah mencapai ratusan bahkan ribuan? Sejak mulai populernya twitter, mereka yang menyukai aktivitas di media sosial pun rame-rame membuat akun. Salah satu kegiatan yang menarik di twitter selain update status adalah mengikuti akun para pesohor seperti artis, penulis ternama, dan motivator. Dengan mengikuti akun para pesohor seolah kita menjadi teman para selebriti tersebut, meskipun hanya membaca rangkaian status atau mengetahui kegiatan mereka saat ini. Di antara para pesohor tersebut, ada yang rajin berbagi kicauan. Tiap hari atau mungkin tiap terjadi sesuatu, mereka bagikan ke pengikutnya. Dari ribuan kicauan itulah mulai banyak yang terbersit untuk merangkumnya dalam bentuk buku. Salah satu pesohor yang membingkai kicauannya dalam bentuk buku adalah penulis novel populer bernama Fira Basuki. Wanita kelahiran Surabaya yang terkenal dengan novel Perempuan Hujannya ini merangkum kicauannya dalam buku berjudul 140 Karakter.  Judulnya mewakili batasan penulisan dalam tiap status di twitter. Meskipun terbatas, Fira merasa hal tersebut adalah tantangan dalam meramu diksi. Ada kalanya ia menuliskannya dalam bentuk bersambung karena satu twit dirasanya kurang cukup untuk menuangkan karyanya. 140 Karakter terdiri atas 36 karya fiksi. Sebagian di antaranya berupa puisi, selebihnya adalah prosa yang beberapa di antaranya pernah dimuat di berbagai media. Ada juga yang berkisah hubungannya dengan putri tercintanya, Syahza, dan juga opininya tentang sisi kehidupan. [caption id="attachment_3621" align="aligncenter" width="203" caption="Ilustrasi Fira dan Puterinya Dalam Buku"]

Syaza dan Saya

[/caption]

Dua karya awal yang membuka 140 Karakter adalah puisi tentang Tuhan. Di puisi pertama, Fira menyapa Tuhan dan bersyukur karena Tuhan mengusir rasa sepi dan memberinya energi tiap hari.  Di puisi berikutnya bertajuk Tuhan, Fira berdoa dan bersyukur kepada Tuhan dengan bahasa yang sederhana, bahasa sehari-hari. Ada juga bagian yang jenaka. ‘Aku bersyukur sama Gusti Allah SWT untuk hidup warna-warni segala sisi.Tapi diam-diam aku ingin minta lagi dan lagi, hihihi. Manja sekali.’

[caption id="attachment_3622" align="aligncenter" width="217" caption="Ilustrasi Puisi Selamat Pagi Tuhan"]

140 karakter-puisi

[/caption] Prosa berjudul Nama berkisah tentang kesulitan Rani menemukan nama yang tepat bagi bayinya. Ia membaca satu-persatu buku tentang usulan nama bayi beserta makanya, dari nama bayi sansekerta, klasik, Eropa, hingga nama-nama yang umum. Ia ingin nama yang istimewa untuk anaknya karena nama itu adalah doa. Namun, ia tak memungkiri jika manusia tak luput dari dosa dan kesalahan, seperti halnya Arjuna dan Yudistira. Karya Fira lainnya yang menarik adalah kicauannya tentang Orang Jawa. Baginya orang Jawa itu lucu sekaligus unik. Makan ayam disebut makan ikan atau iwak. Karena menurut mereka segala lauk adalah iwak. Saya merasa terhibur membaca puisi dan prosa dalam 140 Karakter. Bacaannya lugas dan tidak membuat kening berkerut. Asyik dibaca ketika menunggui teman atau ketika berada di dalam transportasi umum. Oh iya selain di toko buku yang ada di tiap kotamu, buku ini juga tersedia di toko buku online seperti bukupedia.com, tepatnya di tautan berikut. Detail Buku: Judul       : 140 Karakter Penulis   : Fira Basuki Penerbit : Grasindo Tahun     : 2012 Rating     : 7,7/10 Catatan : Resensi buku ini sebelumnya saya publikasikan di blog pribadi dewipuspasari.wordpress.com




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline