Lihat ke Halaman Asli

Dewi Puspasari

TERVERIFIKASI

Penulis dan Konsultan TI

Bersiap Mudik dengan Jagadiri

Diperbarui: 17 Juni 2015   06:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1431185173796381764

[caption id="attachment_416324" align="aligncenter" width="400" caption="Motor yang Diisi Empat Penumpang Sangat Riskan di Jalan Raya (sumber: dok pribadi)"][/caption]

Mudik atau pulang ke kampung halaman merupakan tradisi di berbagai negara. Bila sebelumnya banyak yang melakukannya saat libur lebaran, kini dengan berbagai long weekend, frekuensi kegiatan mudik ini bisa lebih sering.Meski mudik mengasyikkan perlu persiapan khusus agar nyaman dan aman. Di antaranya dengan asuransi laka Jagadiri yang hemat dan praktis.
Persiapan untuk mudik tersebut perlu dilakukan apalagi bagi mereka yang membawa kendaraan pribadi. Pasalnya pelaku mudik bukan hanya seorang diri. Ada banyak pemudik yang ingin segera tiba di tujuan. Ketergesa-gesaan tersebut kadang membuat sifat waspada menjadi berkurang sehingga rawan terjadi kecelakaan.

Kecelakaan lalu lintas saat mudik lebaran memang sangat memprihatinkan. Selama libur lebaran terjadi kecelakaan yang memakan korban hingga ratusan jiwa yang pada umumnya dialami oleh pemilik kendaraan  pribadi baik motor maupun mobil.

Berdasarkan data Korlantas Polri 2013, kecelakaan saat mudik umumnya terjadi karena mengantuk, tergesa-gesa, dan ugal-ugalan di jalan atau kurang disiplin. Masalah lainnya yaitu teknis kendaraan, penggunaan ponsel saat berkendara dan muatan berlebih. Selain itu faktor terjadi kecelakaan bisa terjadi karena jalan yang rusak dan berlubang. Oleh karena pada saat libur long weekend kebiasaan mudik juga mulai muncul maka risiko kecelakaan bermotor tersebut tetep mengancam.

Infrastruktur jalan di lintas Jawa baik utara dan selatan memang tidak semuanya mulus. Kawasan pantura di berbagai tempat jalannya masih bergelombang. Bahkan kemarin kami berdua melewati tol Kanci-Pejagan jalannya rusak berat. Hampir sebagian besar jalan rusak dan bergelombang. Alhasil perjalanan memanfaatkan jasa tol ini ibarat medan off road.

[caption id="attachment_416323" align="aligncenter" width="400" caption="Jalan Tol  Kanci-Pejagan yang Rusak Parah  (sumber: dok pribadi)"]

14311850911266640102

[/caption]

Di jalur selatan terdapat ancaman longsor dan beberapa tempat yang curam serta tidak memiliki lampu jalan. Sehingga pengemudi harus ekstra hati-hati saat melintasi jalur ini.

Jalan lainnya yang biasa dilalui pemudik yang juga riskan adalah jalur pegunungan Kasembon hingga kota Batu. Jalannya keriting alias berkelok-kelok dan di beberapa bagian kadang kena longsoran. Dan lagi-lagi di beberapa tempat tidak ada lampu jalanan sehingga gelap.

[caption id="attachment_416322" align="aligncenter" width="300" caption="Jalan Berkelok-kelok di Kasembon-Batu (sumber: capture googlemap)"]

1431185033147656845

[/caption]

Jalur mudik di luar Jawa juga di beberapa tempat tak kalah berisiko tinggi terjadi kecelakaan seperti Lintas Sumatera dan sebagainya. Infrastruktur berupa jalan memang pekerjaan rumah pemerintah dimana saat ini pengguna jalan hanya bisa protes dan mengeluh.

Jika faktor jalan darat yang rusak merupakan faktor eksternal dan sulit dihindari selain naik pesawat atau kapal laut, maka calon pemudik bisa memitigasi risiko dengan cara proteksi dan memindahkan sebagian risiko ke pihak ketiga.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline