Lihat ke Halaman Asli

Dewi Puspasari

TERVERIFIKASI

Penulis dan Konsultan TI

Mew, Band Skandinavia yang Bakal ke Jakarta (Lagi)

Diperbarui: 17 Juni 2015   09:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14271909811109221120

[caption id="attachment_405082" align="aligncenter" width="400" caption="Mew (sumber: capture dari youtube)"][/caption]

Terhitung sudah dua kali Mew menggelar konser di Jakarta dan masing-masing sekali di Surabaya dan Yogyakarta. Pada 31Maret mendatang, band asal Skandinavia ini juga bakal menggelar konser di Skenoo Hall, Gandaria City, Jakarta. Frekuensi konser Mew di Jakarta sama dengan Avenged Sevenfold yang juga telah ketiga kalinya konser di Jakarta dan tetap laris manis. Apa sih keistimewaan Mew sehingga setiap konsernya diburu penggemarnya?

Saya sudah naksir dengan musik-musik Mew sejak tujuh tahun yang lalu. Dimulai dengan Am I Wry? yang konon intronya mirip dengan salah satu lagu Peter Pan, kemudian makin suka dengan lagu berdurasi panjang (hampir 9 menit) ala Comforting Sound. Dan makin jatuh cinta pada Mew lewat She Came Home for a Christmas dan She Spider. Saya pun resmi menjadi Frengers atau fans Mew.

Lagu-lagu Mew itu unik. Musiknya itu memiliki emosi dan cerita. Jika mendengarkan lagu Mew, pendengar seolah mendengar cerita Jonas dan teman-temannya. Pendengar ‘digiring’ untuk merasakan nuansa dan alam ciptaan Mew. Kadang nuansanya sedih, marah, atau memberi semangat. Tapi ada juga sih yang menurut saya agak absurd tapi tetap menarik.

Musik Mew juga tidak umum. Ada yang mengkategorikannya sebagai ambience pop-rock dan dream pop. Ada juga yang menggolongkan musik indie dan rock progresif. Kalau saya lebih suka dengan menyebut aliran musik yang memberikan cerita dan nuansa ke pendengarnya, lewat iringan musik, lantunan vokal, dan juga penjiwaan si vokalis.

Jonas dan kawan-kawan juga berani bereksperimen dengan lagu-lagunya. Album satu dan album lainnya memiliki rasa dan nuansa yang berbeda. Meskipun album Frengers paling fenomenal tapi Jonas cs tidak inginmengulang resep yang sama, mereka malah membuat ide membuat rangkaian lagu dalam satu album yang mengalir dan menjadi satu kesatuan pada album berikutnya.

Awalnya saya tidak perhatian pada konsep tersebut, tapi ketika mendengar lagu Circuitry of The Wolf dan berlanjut ke Chinaberry Tree pada Album And The Glass Handed Kites, saya baru paham jika lagunya terkait dari outro ke intro lagu berikutnya. Lagu Circuitry of The Wolf ini masuk ke dalam jajaran lagu Mew favorit saya karena mengingatkan saya akan para serigala milik keluarga Stark di Game of Thrones.

Oh ya bagi yang belum kenal akan Mew, band ini berasal dari Denmark dan berdiri pada tahun 1994. Personelnya pada awal berdiri ada empat, tapi kini tinggal Jonas Bjerre (vokal), Bo Madsen (gitar) dan Silas Utke Graae Jorgensen (drum). Hingga saat ini mereka sudah merilis enam album (lihat diskografi di bawah).

Hemmm omong-omong sudah nulis tentang Mew, saya malah belum pernah nonton konsernya. Ada-ada saja halangannya, dari masalah waktu, lokasi, dan dana..hiks (numpang curhat).

Detail:

Nama Band: Mew
Asal dan tahun berdiri: Denmark, 1994
Personel: Jonas Bjerre, Bo Madsen dan Silas Utke Graae Jorgensen

Diskografi


  • A Triumph for Man (1997)
  • Half the World Is Watching Me (2000)
  • Frengers (2003)
  • And The Glass Handed Kites (2005)
  • No More Stories Are Told Today, I'm Sorry They Washed Away // No More Stories, The World Is Grey, I'm Tired, Let's Wash Away (2009)
  • Eggs Are Funny (2010)


Gambar: capture youtube video klip Am I Wry?




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline