[caption id="attachment_398489" align="aligncenter" width="480" caption="Kucing Jalanan Bersabar Menanti Giliran Makan"][/caption]
Saat berjalan kaki pulang ke rumah, saya terkejut melihat Nero, kucing kecil yang sering maen ke rumah, menjadi bahan bully anak-anak. Ada tiga anak yang melajukan sepedanya kencang mengarah ke dua kucing yang bersantai di tepi jalan. Si Nero sangat terkejut dan hampir tertabrak. Aksi anak tersebut membuat saya kesal dan memintanya untuk berhati-hati berkendara di jalan.
Bukan hanya kali itu saya menjumpai anak-anak yang menyiksa binatang yang lemah. Terutama anak kucing jalanan. Waktu pulang dari kampus, ada lima anak kecil yang tertawa-tawa melihat anak kucing yang ketakutan. Kucing itu diletakkan mereka di cabang pohon dan ia tidak dapat turun. Tak cukup dengan itu, mereka juga memukul badan kucing kurus itu dengan ranting.
Lagi-lagi saya merasa kesal. Ada beberapa orang dewasa yang sedang duduk dan mengobrol tak jauh dari anak-anak tersebut. Tetapi mereka lebih asyik melanjutkan diskusinya daripada menghentikan kelakukan tak terpuji anak-anak tersebut. Saya langsung menghampiri anak-anak tersebut. Saya turunkan anak kucing tersebut dan meminta mereka untuk tak lagi menyiksa hewan malang tersebut. Beberapa pasang mata orang dewasa yang sedang duduk nampak tertuju pada saya, mungkin di antara kelima anak tersebut ada yang anak mereka.
Rupanya bukan hanya saya yang beberapa kali menjumpai sikap tak terpuji anak-anak kepada hewan lemah, kakak perempuan saya juga baru mengalaminya. Awalnya, puterinya membawa seekor anak kucing di keranjang sepedanya. Karena kakak sedang enggan memelihara anak kucing, ia meminta anaknya untuk mengembalikan anak kucing tersebut ke tempat ia menemukan.
Kakak mengikuti puterinya yang naik sepeda dengan motor. Baru saja anak perempuannya menaruh anak kucing tersebut di bawah pohon, eh tiba-tiba muncul beberapa anak laki-laki yang mengerubungi kucing dan menyiksanya. Kakak merasa bersalah dan anak perempuannya sudah mau menangis. Ia lalu mengambil anak kucing tersebut setelah memarahi beberapa anak laki-laki tersebut atas perbuatannya.
Selain anak kucing, anak ayam juga sering menjadi bahan perbuatan tak terpuji anak-anak. Saya juga heran mengapa ada saja anak yang tega menyiksa hewan lemah. Saya was-was jika sedari kecil sudah terbiasa menyiksa hewan kecil, saat dewasa mereka bisa jadi lebih berani.
Kucing jalanan memang kehadirannya biasanya tak diharapkan. Kotor dan tak menarik. Jika tak mampu memelihara dan memberi mereka makan, bisa dengan menyiapkan semangkuk air di tepi jalan atau cukup dengan membiarkannya.
[caption id="attachment_398490" align="aligncenter" width="213" caption="Mangkok Air Buat Kucing dan Burung Liar"]
[/caption]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H