Khasan Khaeroni dilahirkan di Jepara, dimana jepara merupakan kota ukir yang terkenal sampai manca negara. Roni kecil terlahir dari pasangan Sobri dan Khatin pada tanggal 13 Desember 1981di Desa Jambu Timur Mlonggo Jepara. Khasan Khaeroni merupakan anak pertama dari 3 bersaudara. Sejak kecil roni di didik dalam keluarga yang agamis. Sederhana itulah kesan pertama setelah melihat sosok Khasan Khaeroni.
Roni adalah sosok terpelajar di Desanya kala itu, dimulai dari Pendidikan Dasar SDN 01 Jambu, kemudian roni melanjutkan ke Mts Al Islam, setelah itu melanjutkan di MA Walisongo Pecangaan, sampai akhirnya ia hijrah ke Daerah Istimewa Yogakarta untuk melanjutkan jenjang pendidikannya di Strata 1 IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Tak hanya Pendidikan formal, sejak duduk di bangku sekolah dasar roni juga megikuti jenjang pendiidkan nonformal seperti halnya Madrasah Diniyah Darul Falah Sekuro, Madrasah Diniyah Al Islam Saripan, Pondok Pesantren Roudlotul Muttaqin Saripan, Pondok Pesantren Nurul Hijjah Pecangaan, dan Pesantren Nurul Ummah Kotagede Yogyakarta.
Mengawali kegiatan organisasi, roni berpartisi aktif dalam organisasi osis, maskara Yogyakarta, teater eska Yogyakarta, teater sangkal kota gede Yogyakarta, penerbit numeit Yogyakarta. Sampai pada akhirnya ia terjun di organisasi NU menjadi pengurus LP Ma'arif NU Jepara, Pengurus LTMNU Jepara, Pengurus RMI MWCNU Mlonggo, hingga menjadi ketua tanfidziyah Ranting NU Jambu Timur sampai sekarang.
Ngaji adalah kunci sukses dalam hidup roni, bagaimana tidak? Terlahir dari keluarga yang paham agama membuat ia sadar bahwa kunci hidup adalah dengan berpegang teguh kepada jalan yang benar dengan selalu mengadah kepada sang kuasa.
Hal yang menghantarkan Roni menjadi salah satu tokoh inspiratif desa adalah beberapa tokoh yang mengilhami langkah roni. Kakek dan ayahnya adalah sosok inspiratif baginya. Karena kakeknya adalah sosok alim di desanya dan ayahnya adalah seorang pekerja keras dan juga cerdas.
Menuntut ilmu sejak kecil telah ia lakukan selama puluhan tahun, berbagaimacam rintangan manis dan pahit telah ia lalui. Selang beberapa tahun sang ayah menghembuskan nafas terakhir, sampai akhirnya roni pulang dan mentap dirumah. Tak lama setelah itu, ia memutuskan tuk menikah.
Berbekal ilmu, ia dan paman-pamannya memutuskan mengabdi kepada masyarakat dengan membangun sebuah sekolah yang di beri nama Az Zahra Boarding School. Jenjang Pendidikan dari Sekolah menengah sampai menengah kejuruan disertakan pondok pesantren. Tentu tak mudah ia lalui naik turunnya dalam memimpin Pendidikan yang ia bangun Bersama paman-pamannya ini. Tetapi dengan keyakinannya, ia mampu mengenalkan sekolahnya sampai ke luar kota Jepara dan menggait berbagai macam siswa dari beberapa kota.
Karena keteladanannya, ia dipercaya desa untuk mengisi kegiatan GP Anshor Ranting Jambu Timur, sepertihalnya ngaji kitab yang dilakukan selama satu minggu sekali. Dengan keramahan dan kecerdasan beliau, membuat warga desa jambu timur merasa segan sampai akhirnya ia dipilih mnejadi ketua Tanfidziyah Ranting NU Jambu Timur sampai sekarang.
Roni merupakan sosok pengagum Rasulullah SAW, menurut Roni, Rasulullah adalah sosok pemimpin ideal bagi umat. Empat sifat Rasullah "siddiq, amanah, tabligh dan fatonah" telah menginspirasi Roni dalam menjalankan beberapa roda kepemimpinanya di bidang pendidikan, organisasi sosial dan keagamaan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H