Lihat ke Halaman Asli

Kecewa

Diperbarui: 26 Juni 2015   10:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Rintikantetes air mata ini berubah menjadi desau

lalu mengarah pada sesengguhakn yang semakin kentara

nyata sudah lukanya

robek juga hatinya

gadis kecil itu tertatih menuju boneka usangnya

rintik hujan di luar jendela tampak semakin menyayat dukanya

Tangisan itu pecah lagi

tepat seperti dua tahun lalu

kesalahan sama yang ternyata tak pernah berujung

dimana muara kesakitan ini?

ketika lembah terjal kemudian tersorok menjadi palung yang beku;

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline