Dewi Sintawati_196
Perekonomian Indonesia
Perdagangan internasional dikutip dari Buku Perdagangan Internasional (2018) karya Wahono Diphayana, dapat didefinisikan sebagai transaksi bisnis antara pihak-pihak dari lebih satu negara. Contoh transaksi bisnis tersebut adalah ekspor-impor produk, pembelian bahan baku dari luar negeri, hingga investasi di negara lain.
Perdagangan Internasional dalam perekonomian setiap negara memiliki peranan yang sangat besar dalam meningkatkan kesejahteraan dunia. Karena dapat dikatakan bahwa tidak ada satu pun negara di dunia ini yang tidak melakukan kegiatan perdagangan internasional. Oleh karena itu, perekonomian menyebabkan setiap negara berusaha untuk mencapai surplus dalam neraca perdagangan internasionalnya. Semakin besar surplus yang dicapai maka semakin besar pula devisa yang masuk sehingga dapat menjadi salah satu sumber pemasukan kas negara yang dapat digunakan untuk membiayai pembangunan.
Dalam perekonomian Indonesia sektor perdagangan internasional memiliki peranan yang sangat penting dengan memberikan manfaat secara langsung pada sektor perdagangan untuk seluruh produksi nasional serta memberikan sumbangan besar dalam penyediaan kesempatan kerja bagi masyarakat. Hal ini tentu saja dapat mengurangi jumlah pengangguran yang ada dan berdampak baik bagi kesejahteraan masyarakat.
Ekspor menjadi salah satu sumber penerimaan devisa yang penting dan berfungsi sebagai alat pembayaran untuk usaha dalam memelihara kestabilan ekonomi maupun pelaksanaan pembangunan. Kebutuhan devisa akan terus bertambah seiring dengan peningkatan pembangunan, untuk itu ekspor harus ditingkatkan bagi pembangunan perekonomian Indonesia untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di dalam negeri. Penerimaan ekspor Indonesian cukup meyakinkan. Misal sepanjang dasawarsa 1970-an, penerimaan ekspor meningkat 39,05% rata-rata per tahun (Dumairy,1992:178).
Perdagangan internasional berpengaruh positif terhadap perekonomian di Indonesia, terutama untuk meningkatkan ekspor bahan-bahan mentah seperti karet dan sawit. Juga berpengaruh terhadap impor yang mana penduduk Indonesia masih harus bergantung pada impor bahan-bahan pokok seperti beras. Mengingat banyaknya penduduk Indonesia dan negara belum mampu mencukupi kebutuhan dalam negeri melalui produksi sendiri, jadi dengan adanya perdagangan internasional memudahkan untuk memenuhi dan menyediakan kebutuhan dalam negeri. Namun, untuk ekspor dan impor juga perlu diperhatikan karena jika terlalu berlebih akan berdampak negatif terhadap ekonomi suatu negara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H