Lihat ke Halaman Asli

Dewi Silitonga

Wiraswasta

Kotak Amal di Posyandu?

Diperbarui: 30 Agustus 2019   20:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kemarin adalah pertama kalinya saya ke posyandu setelah dua minggu sebelumnya bergabung sebagai kader. Namanya juga pertama kali saya mengamati semuanya sekalian menulis data yang diperlukan. Ada satu hal yang menarik perhatian saya botol putih bekas wadah obat dengan tulisan 'KOTAK AMAL 2000' .  Kemudian saya lihat satu per satu ibu-ibu yang mengisi daftar memasukkan uang dua ribuan. Muncul banyak pertanyaan dalam benak saya. 

Bukankah posyandu itu gratis?. Buat apa ada kotak amal?. Apakah kader tidak iklas kerjanya sampai harus secara halus meminta uang tambahan?. Pertanyaan ini tidak saya utarakan ke siapapun karena kesibukan mengisi data.

Di akhir posyandu, salah satu kader menghitung uang yang ada di kotak amal tersebut dan memberikan ke ketua. Ketua memberikan uang tersebut ke kader lain, "bu, ini uang buat pmt bulan depan, ya". Oh, ternyata uang amal itu buat pengadaan PMT (Pemberian Makanan Tambahan). 

Ah, betapa berdosanya saya sudah memikirkan yang nggak nggak tentang mereka. Untung masih dalam hati. Nggak kebayang malunya kalau seandainya apa yang saya pikirkan itu terucap. 

Memanglah jangan cepat berprasangka buruk, apalagi menghakimi. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline