Lihat ke Halaman Asli

Dewi Silitonga

Wiraswasta

Yang Kurus, Yuk Tambah Berat Badan ala Saya

Diperbarui: 20 April 2021   12:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kalau olahraga pemandangannya gini, semangat dong ya. Maaf, teman saya motonya nggak bilang-bilang

Saya sangat kurus. Tapi itu dulu. 

Sebagai info ya, tinggi badan saya 159 cm, berat badan cuma 37kg. Paling kalau naik juga cuma 38kg. Sekarang tinggi tetap dong yah, kan sudah mentok.  Berat badan sudah dikisaran 47-48 kg. Lumayanlah

Menjadi kurus enak kan?

Nggak sama sekali. Nyari baju yang pas susah. Kalau kaos okelah. Kalau kemeja?. Apalagi nyari celana. Beli ukuran kecil dipinggang cukup tapi di kaki ngatung. Kalau beli yang pas panjang kaki, pinggang kedodoran. Jadilah celana selalu dijahit. Kalau beli kemeja harus dipermak dulu. Kalau ada acara mendadak, jarang pake baju baru karena jahit menjahit butuh waktu. Jadi pake yang ada sajalah.

Belum lagi orang prihatin. Ngelihat saya kayak orang kurang makan gitu. Pernah waktu sekolah guru saya nanya berapa kali makan sehari, makan apa saja, penghasilan orangtua berapa. Soalnya kaki saya kayak kaki burung bangau nggak ada dagingnya.

Pernah juga orang nyangka saya pecandu narkoba. Sampai sampai bilang, "kamu kalo make boleh saja, tapi jangan kebanyakanlah". Sedih ya....

Ke dokter

Karena saya juga kurang nyaman dengan badan saya, akhirnya ke dokter. Saya kira cara mudah menjadi gemuk adalah disuntik.

"Dok, saya suntik gemuk dong"

"Hahaha ..., tidak ada suntik gemuk. Makan teratur, olahraga, dan istirahat yang cukup. Lagian ngapain juga harus gemuk, kamukan sehat. Itu sudah cukup".

Tak terima, saya pergi ke dokter ke dua. Lagi-lagi jawabannya sama. Tidak ada suntik gemuk.  Jawabannyapun sama makan teratur.... Seperti ayat hapalan gitu. Tapi ada sedikit tambahan. Tambahin porsi makan. Saya juga menanyakan apa mungkin saya cacingan, sehingga saya tetap kurus meskipum banyak makan. Ternyata cacingan hanya mengganggu pertumbuhan anak kecil, orang dewasa tidak. Dan tidak ada tanda-tanda saya cacingan.

Baca Juga: Mengenal Flexible Dieting, Diet Mudah Tanpa Menahan Rasa Lapar

Trus bagaimana dong?

Setelah daya pikir pikir jawaban dokter itu. Saya pun membuat jadwal makan. Sarapan 07.00, makan siang 12.00, makan malam jam 7 malam. Dengan batas toleransi setengah jam. Untuk tambah kalori, saya jadwalkan ngemil time jam 4 sore. Minum segelah teh manis, coklat, susu atau kopi dengan roti. Kenapa ngemilnya sore? Supaya ada tenaga buat olahraga sore.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline