Lihat ke Halaman Asli

Dewi Anggreini

Dosen UST Jogjakarta

Dosen & Mahasiswa PPG UST Gelar Pelatihan Pengolahan Limbah Minyak Menjadi Lilin Aroma Terapi di Desa Gondomanan Yogyakarta

Diperbarui: 14 Juni 2024   23:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Dosen dan mahasiswa PPG Prajabatan Gelombang 1 Tahun 2023 Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa melakukan pelatihan pengolahan limbah minyak jelantah bersama ibu-ibu PKK di Dusun Prawirodirjan, Gondomanan, Yogyakarta, pada hari Sabtu (25/5/2024). Pelatihan ini di koordinasi oleh Dosen PPG Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Dewi Anggreini, S.Si.,M.Sc., dan diketuai Abdul Basri yang beranggotakan Yunny Tri Hanifah, Ajeng Suci Rachmawati, Akhmad Filda Farik, Lulu Isticharoh, Anida Nur Malasari, Devanti Tanjung Sari, Dwi Nur Utami, Dwi Puji Lestari, dan Erlanisa Aulia Rahma.

Menurut ketua penyelenggara, pelatihan ini diselenggarakan dengan mempertimbangkan permasalahan yang ada di sekitar saat ini salah satunya yakni limbah minyak jelantah yang tidak terkelola dengan baik dapat menyebabkan pencemaran lingkungan, termasuk air tanah dan saluran air, serta limbah minyak jelantah merupakan sumber daya yang tidak dimanfaatkan secara optimal dan membuangnya hanya menambah beban lingkungan. Sehingga dengan kesempatan ini, di Dusun Prawirodirjan memiliki inisiatif untuk mengumpulkan minyak jelantah yang sudah tidak terpakai ke bank sampah yang sudah ada dan kemudian bisa diberikan kepada pengepul. Banyak sekali limbah minyak jelantah yang terkumpul dari masyarakat yang dibawa ke bank sampah.

dokpri

dokpri

Dosen UST Yogyakarta Ibu Dewi Anggreini mengatakan bahwa tujuan kegiatan ini yakni mengurangi jumlah limbah minyak jelantah yang dibuang secara tidak bertanggung jawab ke lingkungan masyarakat sekitar. Yang kedua, produksi lilin aromaterapi berkualitas yakni memproduksi lilin aromaterapi berkualitas tinggi dari limbah minyak jelantah yang dapat dipasarkan dan diminati oleh konsumen. Terakhir, memberikan kesempatan untuk menciptakan pendapatan tambahan dari penjualan lilin aromaterapi yang dihasilkan.

Dari paparan pembuatan lilin aroma terapi ini oleh mahasiswa yaitu Lulu Isticharoh, menggunakan alat dan bahan yang mudah dijangkau dan didapatkan. Kemudian bahan utamanya yakni minyak jelantah (200 gr), stearin (100 gr), pewarna crayon, dan parfum aroma terapi. Untuk alatnya yakni sumbu lilin, gelas bening, panic untuk stim, kompor, gas, dan alat pengaduk. Stearin adalah bahan untuk menjernihkan minyak jelantah agar warna yang dihasilkan tidak tercampur dengan warna keruh minyak.

 

Untuk cara pembuatan lilin aroma terapi, para ibu-ibu PKK ini didampingi oleh para mahasiswa di setiap tahapannya. Tahapan yang pertama yaitu didihkan air dengan panci atau wajan. Kemudian ambil panci kecil untuk menyetim minyak jelantah, letakkan diatas panci yang berisi air mendidih tadi. Setelah minyak dirasa hangat, masukkan stearin dan diaduk hingga larut dan bening. Masukkan pewarna crayon yang sudah dihancurkan, aduk hingga tercampur rata. Matikan kompor, angkat panci, biarkan agak dingin, kemudian masukkan parfum aroma terapi. Lilin siap dicetak.

Ibu-ibu PKK sangat antusias mengikuti kegiatan pelatihan pembuatan lilin aroma terapi. Kolaborasi ini memberikan ilmu baru bagi ibu-ibu PKK untuk memanfaatkan residu minyak jelantah sehingga menjadi barang bernilai jual.

Perwakilan dari Ibu PPK juga mengucapkan terimakasih atas pelaksanaan pelatihan lilin aroma terapi ini. Harapannya untuk kedepan adalah semoga dengan pengetahuan baru dari pelatihan ini bisa menambah keterampilan Ibu --Ibu PKK dan warga sekitar terutama dalam bidang kewirausahaan dengan memanfaatkan bahan bekas.

dokpri




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline