Menjelang pilkada Kota Malang 2024 yang makin dekat, pasangan nomor urut satu, Wahyu Hidayat-Ali Muthohirin (Wali) mengadakan acara bertajuk Ngopi Sam : Bincang Beasiswa Sampai Akses Kerja di hadapan warga Muhammadiyah Kedungkandang, Kota Malang.
Bertempat di sebuah rumah makan di daerah Buring, menurut salah satu timses Wali, Ahmad Rizki Mubarok, kegiatan ini bertujuan untuk mensosialisasikan pasangan Wali beserta program kerja kepada warga Muhammadiyah. Apalagi Ali Muthohirin pernah menjabat sebagai Ketua Ikatan Muhammadiyah (IMM) Kota Malang
Kegiatan yang dimulai pukul 8 malam ini dibuka dengan sambutan dari Ketua Pemuda Kedungkandang, Harba'atul Ahkam Arrozy. Dalam sambutannya, ia mengemukakan bahwa kegiatan yang diadakan ini sebagai upaya sosialisasi pilkada mendatang dan menolak kegiatan ini disebut sebagai politik praktis.
Sejumlah undangan penting dalam acara yang diikuti kurang lebih tiga puluh peserta ini turut dihadiri perwakilan dari Aisyiyah, Nasyiatul Aisyiyah, Pemuda Kedungkandang, dan Ikatan Pelajar Muhammadiyah serta sejumlah peserta dari Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) dan pengurus ranting di wilayah Kedungkandang.
Selain dari ketua Pemuda Kedungkandang, sambutan juga dilakukan ketua Aisyiyah Kedungkandang, dan anggota DPRD Kota Malang dari Fraksi PKS, Indra Permana. PKS sendiri merupakan salah satu partai pendukung Wali.
"Mengapa harus Wali? Karena pasangan Wali komitmen untuk membangun Kota Malang. Salah satu programnya adalah pemberian 50 juta Rupiah per tahun untuk tiap tahun. Ini berarti beliau totalis membangun Kota Malang. Selain itu, beliau juga komitmen dengan pendidikan," ucap lelaki yang akrab disapa Kaji Indra tersebut.
Ia juga menambahkan bahwa Fraksi PKS di DPRD siap menjadi support system seandainya pasangan Wali terpilih. Senada dengan Indra Permana, anggota dewan dari Fraksi PKS, lainnya Akhdiyat Sabril Ulum turut menyatakan dukungannya kepada pasangan Wali. Apalagi Wahyu Hidayat sudah berpengalaman dalam birokrasi pemerintahan serta punya reputasi bersih. Tak hanya itu saja, selama menjadi walikota sementara, Wahyu Hidayat juga termasuk pemimpin berprestasi dan berpengalaman karena telah menjadi ASN selama kurang lebih 30 tahun.
Sementara itu Ketua PCM Kedungkandang, Hamzah Utomo saat memberikan sambutan menyatakan bahwa acara ini dilakukan dengan alasan untuk memotivasi para kader agar bergairah dalam bergerak. Di samping itu, Muhammadiyah diharapkan bisa bekerjasama dengan semua partai maupun para calon. Ia juga memberi kesempatan kepada calon lain seandainya mereka ingin mengadakan acara serupa yang dihadiri orang-orang Muhammadiyah di Kedungkandang.
Usai sambutan dari Hamzah Utomo, acara berikutnya dilanjutkan dengan pemaparan dari calon wakil walikota, Ali Muthohirin. Di hadapan para peserta, Ali Muthohirin mengungkapkan bagaimana lika-liku yang ia jalani sebelum menjadi calon wakil walikota serta pengalamannya selama bergabung di Muhammadiyah.
"Baru pertama kali ini, MOU politik yang sifatnya ideologi yaitu menjaga ajaran Islam dan KeMuhammadiyahan yang harus saya tandatangani. Bukan pragmatis, tetapi ideologis karena yang diminta bukan berupa harus bantu mbangun ini mbangun itu," ujar Ali alumnus Universitas Muhammadiyah Malang tersebut ketika bercerita mengenai pengalamannya sewaktu menghadap Hamzah Utomo.
Ali Muthohirin juga menceritakan bagaimana awal mulanya ia bergabung dengan PSI. Bermula dari ajakan kader Muhammadiyah sekaligus mantan Ketua IPM yang kini menjabat Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni. Ia mengungkapkan, alasan pencalonannya di pilkada Kota Malang karena adanya dorongan dari kader Muhammadiyah.
Selesai menyampaikan pemaparannya, Ali Muthohirin kemudian berkesempatan menjawab sejumlah pertanyaan yang diajukan para peserta. Salah satunya mengenai bantuan ke sekolah. Ali Muthohirin bersama Wahyu Hidayat meneguhkan komitmen mereka dalam hal pemerataan pendidikan termasuk untuk pemberian seragam gratis bagi para muruid meski yang bersangkutan bersekolah di kabupaten dengan syarat ber-KTP Kota Malang.