Lihat ke Halaman Asli

Meningkatkan Kemampuan Anak Mengenal Angka melalui Media Kantong Bilangan

Diperbarui: 15 Desember 2022   12:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) 

MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANAK DALAM MENGENAL ANGKA MELALUI MEDIA  KANTONG BILANGAN PADA KELOMPOK B USIA 5-6 TAHUN DI PAUD KASIH IBU TERNATE


BAB I

PENDAHULUAN 

Latar Belakang Masalah

Anak usia dini merupakan masa emas untuk memupuk dan mengembangkan berbagai potensi intelektual anak. Pendidikan anak usia dini selalu dipandang sebagai sesuatu yang sangat strategis untuk mencetak generasi manusia yang baik dan tangguh. Tahun-tahun awal merupakan masa yang sangat baik ketika anak siap menerima, mengikuti, melihat dan mendengar segala sesuatu yang dicontohkan, didengar dan diperlihatkan (Harun Rasyid et al., 2009:152-153). Oleh karena itu, anak usia dini harus diberikan rangsangan dan aktivitas yang membantu mengembangkan dan mengoptimalkan potensinya.

Pendidikan anak usia dini merupakan solusi terbaik bagi anak untuk menggali dan mengembangkan potensi dirinya (Jamal Ma'mur Asmani, 2010: 40). Melalui pendidikan anak usia dini, anak dapat mempelajari berbagai hal dalam kegiatan yang dilakukannya. Taman Kanak-Kanak merupakan salah satu lembaga pendidikan anak usia dini.

Pembelajaran pada pendidikan anak usia dini lebih bertumpu pada pertumbuhan dan perkembangan anak melalui perkembangan nilai moral dan agama, sosial-emosional, bahasa, kognitif, gerak fisik dan perkembangan seni.

Kegiatan belajar anak PAUD berlangsung dalam situasi yang menyeluruh dan berkaitan erat dengan kehidupannya sehari-hari. Oleh karena itu, guru perlu menggunakan bahan ajar yang sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan anak. Pada prinsipnya, materi yang dianggap sesuai untuk anak PAUD harus sederhana, spesifik, sesuai dengan dunia kehidupan anak, relevan dengan situasi yang dialami langsung, menarik, penuh warna, merangsang rasa ingin tahu, bermanfaat dan relevan dengan aktivitas bermain.

Selain itu, kegiatan pembelajaran dalam pendidikan anak PAUD terutama berfokus pada belajar melalui bermain atau belajar melalui bermain, anak dapat mengeksplorasi berbagai hal yang diminatinya dan mewujudkan berbagai potensi dirinya melalui bermain. Badru Zaman (2007) menyatakan bahwa bermain secara alami merangsang anak untuk memahami sesuatu lebih dalam dan mengembangkan kemampuannya secara spontan. Selain itu, permainan merupakan media penting yang dibutuhkan untuk mengembangkan daya pikir anak. Oleh karena itu diperlukan kondisi dan rangsangan yang disesuaikan dengan kebutuhan anak agar pertumbuhan dan perkembangannya dapat tercapai secara optimal.

Sujiono (2006) menyatakan bahwa teori perkembangan kognitif mengkaji aktivitas bermain dalam kaitannya dengan perkembangan intelektual. Kognisi adalah proses berpikir, kemampuan individu untuk menghubungkan, mengevaluasi, dan mempertimbangkan satu atau lebih peristiwa.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline