Tulisan pagi ini, anggap saja sebatas curhat tentang kerjaan yang saya terima kemarin. Saya diminta membuat artikel yang membahas tentang kriminologi yang berkaitan dengan kejahatan dengan kekerasan belakangan ini. Klien saya sih menyebutnya kejahatan yang brutal.
Yes, kasus-kasus macam suami yang memutilasi istrinya di Ciamis, atau pembunuhan perempuan yang dibuang dalam koper, dan banyak lagi lainnya. Klien saya meminta dalam tulisan dikupas alasan para pelaku kejahatan itu berbuat sedemikian sadis.
Bicara sadis dan brutal, nara sumber yang saya hubungi malah jawab, "lebih sadis kasus mutilasi tahun 1963 atuh, Wi!"
Kemudian, dia cerita garis besarnya dan saya mencari informasi detailnya. Tidak banyak informasi yang didapat dari internet. Hanya sedikit informasi bahwa pelaku mutilasi itu perempuan bernama Aminah yang memiliki kedai.
Ia memutilasi korbannya, lalu merajangnya sedikit-sedikit dijadikan sup dan disajikan pada pelanggan di kedainya. Perbuatannya ketahuan, karena ada pelanggan menemukan jari di dalam mangkuk sup. Oh, Ibu Aminah apes! Ia kurang teliti saat merajang.
Cerita ini hampir sama dengan salah satu episode di drama Korea
Tulisan pagi ini, anggap saja sebatas curhat tentang kerjaan yang saya terima kemarin. Saya diminta membuat artikel yang membahas tentang kriminologi yang berkaitan dengan kejahatan dengan kekerasan belakangan ini. Klien saya sih menyebutnya kejahatan yang brutal.
Yes, kasus-kasus macam suami yang memutilasi istrinya di Ciamis, atau pembunuhan perempuan yang dibuang dalam koper, dan banyak lagi lainnya. Klien saya meminta dalam tulisan dikupas alasan para pelaku kejahatan itu berbuat sedemikian sadis.
Bicara sadis dan brutal, nara sumber yang saya hubungi malah jawab, "lebih sadis kasus mutilasi tahun 1963 atuh, Wi!"
Kemudian, dia cerita garis besarnya dan saya mencari informasi detailnya. Tidak banyak informasi yang didapat dari internet. Hanya sedikit informasi bahwa pelaku mutilasi itu perempuan bernama Aminah yang memiliki kedai.