SEBENTAR lagi masa kampanye Pemilihan Umum 2024 dimulai. Tiba-tiba muncul seorang perempuan yang mengungkap dugaan aib yang dilakukan musisi Melly Goeslaw pada 15 tahun lalu.
Perempuan ini menyebut Melly Goeslaw sebagai penyebab hancurnya rumah tangga dia dengan seorang perwira polisi di masa lalu. Perempuan ini juga ternyata sudah menikah lagi setelah berpisah dengan sang perwira.
Melly Goeslaw sendiri saat ini tengah mencoba peruntungannya menjadi anggota DPR dari Partai Gerindra daerah pemilihan Jawa Barat 1 yang mewakili Kota Bandung dan Kota Cimahi. Apakah kabar yang diungkap perempuan itu ada kaitan dengan pencalonan Melly Goeslaw atau sekadar dendam yang tak berkesudahan?
Kenapa saya tidak menyebut nama perempuan yang merasa pernikahannya hancur karena Melly Goeslaw? Karena yang jadi obyek pembicaraan adalah Melly Goeslaw. Karena saat perempuan ini muncul kembali, dengan jelas ia menargetkan Melly Goeslaw, menargetkan kehancurannya.
Sekilas saya menyimak gosip-gosip di televisi dan media sosial, tidak pernah dia ungkap dengan detil perbuatan yang dilakukan Melly Goeslaw dengan mantan suaminya. Ia hanya menyebut Melly Goeslaw sebagai penyebab ia diceraikan oleh suaminya. Perbuatannya ini jadi pertanyaan besar bagi saya karena ini bukan sekadar dendam. Ini bisa saja black campaign. Tapi jika benar, ini merupakan gerakan anti politikus busuk.
Mari kita berpikir positif jika kasus ini diungkap agar para pemilih menjadi cerdas dalam memilih wakilnya nanti. Mungkin saja upaya perempuan ini mencegah pemilih, terutama pemilih perempuan tidak terjebak pada penampilan polesan. Karena kita ketahui jika para selebritis terutama selebritis perempuan hadir untuk memenuhi keterwakilan perempuan. Substansi yang ditawarkan belum tentu yang benar-benar dibutuhkan pemilih.
Pemilih yang cerdas juga sebetulnya berperan memberikan pelajaran bagi para caleg dan partai politik yang selama ini berkinerja buruk. Pemilu ini bisa jadi ajang penghukuman bagi para caleg berkinerja buruk yang kembali mencalonkan diri. Juga menghukum parpol-parpol yang masih saja menyodorkan calon wakil-wakil rakyat yang tidak bermutu.
Saat ini, kasus ini menjadi tantangan besar bagi Melly Goeslaw untuk membuktikan dirinya layak dipilih terutama untuk kalangan pemilih perempuan. Bisa saja rangkaian program kampanye Melly Goeslaw ini agak goyah atau oleng karena kasus ini. Apalagi ini kali pertama, musisi ini mencoba langkahnya di bidang politik.
Melly Goeslaw harus merancang ulang program kampanyenya, mungkin karena isu ini. Tapi bisa saja, Melly Goeslaw dengan cerdas menjadikan kasus ini sebagai salah satu isu perempuan yang ia gaungkan dalam kampanyenya. Siapa tahu?***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H