Berawal dari masa pandemi Covid-19, saat itu masih ramai-ramainya wabah penyakit yang menyerah banyak orang serta tidak sedikit yang meninggal dunia. Saya pada saat itu, salah satu orang yang divonis terinfeksi virus Corona dengan keluhan dada terasa sakit. Setelah mengalami beberapa pemeriksaan maka saya harus menjalani isolasi beberapa hari. Dalam masa isolasi itu, dokter melakukan beberapa pemeriksaan salah satunya adalah pemeriksaan gula darah dengan pemeriksaan HBAC1. HBAC1 adalah suatu zat yang dibuat ketika glukosa (gula) dalam tubuh dan menempel pada sel darah merah. Dari Pemeriksaan HBAC1 yang dilakukan, dokter menyampaikan bahwa saya mengalami gejala diabetes.
Seperti Anjuran dokter, orang yang mengalami gejala diabetes wajib minum obat atau suntik insulin setiap saat guna mengontrol gula darah. Karena, jika gula darah tidak terkontrol maka mengakibatkan komplikasi penyakit yang lain; seperti stroke, jantung, kaki luka, dan lain sebagainya.
Beberapa bulan kemudian, saya merasa bosan setiap hari minum obat. Selain itu, takut akan dampak yang timbul akibat minum obat setiap hari. Hampir setiap hari, saya mencari berbagai informasi di media sosial internet tentang penanganan penyakit diabetes selain minum obat. Saya menemukan beberapa group di media sosial yang membahas tentang penanganan diabetes tanpa minum obat. Beberapa diantaranya adalah group tentang low carb serta ketofastosis.
Saya mencoba membaca dan memahami artikel yang dibagikan pada group tersebut. Banyak juga anggota group yang berbagai pengalaman berhasil mengatasi sakit diabetes setelah menjalani berbagai langkah yang dilakukan. Secara garis besar langkah yang dilakukan untuk berhasil keluar dari penyakit diabetes. tetapi sebelumnya kami sampaikan Pandangan dan pendapat yang disajikan dalam postingan ini sepenuhnya merupakan pandangan dan pendapat penulis, berdasarkan beberapa artikel yang dibaca
Langkah pertama adalah Intermittent fasting (Puasa berselang). Puasa ini bukan seperti puasa Ramadhan atau puasa Senin-Kamis. Puasa dilakukan tidak boleh makan makanan minimal 16 Jam. Durasi waktu yang disarankan adalah pukul 20.00 s.d 12.00 siang. Selama kurun waktu tersebut tidak diperbolehkan makan, tetapi boleh minum. Minuman yang diperbolehkan seperti air putih, teh dan kopi tetapi tanpa gula.
Yang kedua adalah menghindari makanan yang mengandung karbohidrat seperti nasi, tepung dan , gula, dll. Karena makanan tersebut menjadi masalah utama bagi penderita diabetes apalagi makan dengan cara berlebih. Berdasarkan artikel yang disampaikan bahwa sumber energi bukan hanya pada makanan yang mengandung karbohidrat. penjelasannya adalah sumber energi terdapat pada unsur 3 utama makronutrien; yaitu karbohidrat, lemak dan protein. Jika karbohidrat menjadi masalah jika masuk ke tubuh, kita bisa memanfaatkan sumber energi yang lain yaitu lemak dan protein.
Yang ketiga adalah olahraga secara rutin. Olahraga disarankan setiap hari. Karena, orang yang melakukan pola makan ini, cenderung berat badan akan turun. Guna menambah masa otot maka perlu olahraga rutin, khususnya olahraga angkat beban.
Yang keempat adalah istirahat yang cukup. istirahat yang cukup salah satu cara untuk menghindari stres, karena stres serta banyak pikiran akan cenderung menaikkan gula darah. untuk mengatur supaya pikiran tidak stres maka disarankan tidur selama 8 jam. Mulai tidur malam pun juga tidak boleh lebih dari pukul 09.00 WIB.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H