Lihat ke Halaman Asli

Euforia yang Berlebihan

Diperbarui: 26 Juni 2015   10:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1293418696743623364

Hari Minggu 26 Desember 2010 kemarin, pukul 19.00 wib di Bukit Jalil Malaysia Timnas Garuda harus menelan pahitnya kekalahan dengan skor 3-0.  Rasa kecewapun tak hanya dirasakan oleh  Timnas Garuda kita,tapi juga oleh seluruh suporter Indonesia. Patut kita akui bahwa tim Malaysia memang tidak seperti di babak penyisihan yang bisa dikalahkan dengan mudah 5-1 atas Indonesia. Penyerangan Tim Malaysia kali ini di babak kedua tidak memberikan kesempatan kepada Indonesia, dengan gesit mereka memasukan 3 gol ke gawang kita.Ada sedikit kekacauan di tengah pertandingan di Bukit Jalil, yaitu para suporter Malaysia yang menyorotkan laser kepada Timnas kita yang sempat mebuat Markus dkk emosi. Memang Laser sangat mengganggu konsentrasi pemain Timnas buyar. Seharusnya hal itu tidak terjadi dan ini memang tanggung Jawab dari panitia dari Malaysia. Kekalahan Indonesia tadi malem adalah murni kekalahan bukan karena laser ataupun kecurangan lain dari Tim Malaysia. Tim Malaysia sudah membuktikan ketangguhannya. Marilah kita menerima kekalahan ini dengan Lapang dada dan Introspeksi. Euforia indonesia atas kemenangan Timnas Garuda sebelum pertandingan kemaren sangan berlebihan. Media Massa Indonesia pun tidak kalah berlebihannya. Selalu mengangkat dan menyanjung tinggi seolah meremehkan Malaysia. Jumpa Fans dan wawancara sering dilakukan, masalah tidak penting pun menjadi berita, seolah Timnas memang sudah juara. Bahkan salah satu stasiun Televisi swasta meliput Timnas didalam pesawat, sangat berlebihan. Hal ini bisa saja menimbulkan rasa kesombongan bukan hanya untuk Timnas tapi untuk Masyarakat Indonesia. Pada Akhirnya tadi malam Semua banyak yang menghujat Timnas karena kekalahannya. Sebuah pertandingan selalu saja memujia juara 1 dan juara 2 di anggap pecundang. Saatnya introspeksi diri bagi Timnas Kita, jangan terlena oleh euforia yang berlebihan,masih ada kesempatan di leg 2 untuk menang. kali ini pelatih Alfred Riedl  menegaskan jika timnya tidak bisa diganggu  agar lebih konsentrasi ke pertandingan Rabu besok. Suporter yang sesungguhnya adalah supporter yang selalu mendukung Timnas Garuda menang ataupun kalah. Menang kalah itu adalah hal biasa tapi jiwa Nasionalisme kita jangan sampai hanya sebatas euforia sesaat. Semangat!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline