Lihat ke Halaman Asli

Malunya Ahok Menggunakan Data Tidak Akurat untuk Menyerang

Diperbarui: 30 Januari 2017   21:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Benar dugaan saya tentang debat kedua Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta yang diselenggarakan pada Jumát kemarin, dan yang paling lucu dan seru adalah perdebatan tentang rangking Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ketika Anies Baswaedan menjabat sebagai menterinya.

Dalam debat tersebut pasangan calon nomor urut 2 Ahok menyebutkan bahwa Kemendikbud ketika Anies Baswedan menjadi menteri berada diurutan buncit yaitu 22 dari 22 kementerian yang ada. Hal ini dinyatakan oleh Ahok ketika disinggung tentang laporan Ombudsman tentang indeks reformasi birokrasi yaitu Pemprov DKI Jakarta ketika dijabat Ahok meraih peringkat 16 dari 33 provinsi.

Lucu memang jika melihat penampilan saling serang dan saling bantah tersebut, namun sayangnya data yang dikeluarkan Ahok sangat salah dan berujung pada pengetahuan yang terbatas tidak meneliti lebih jauh lagi, salah data yang Ahok sebutkan tersebut membuktikan bahwa Ahok hanya ingin mencari-cari kelemahan lawan, dan mengajak kepada warga Jakarta untuk tidak memilih orang yang tidak berprestasi.

Ahok menyatakan bahwa Kemendikbud peringkat 22 dari 22 kementerian menggunakan data yang salah, padahal ketika Anies Baswedan menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayan dari tanggal 27 Oktober 2014 hingga 27 Juli 2016. Dan salahnya Ahok adalah Ahok tidak menggunakan data terakhir, padahal kalau menggunakan data terakhir bisa terlihat bahwa Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi tangggal 15 Desember 2015 mengeluarkan data  akuntabilitas Kemdikbud berada di peringkat ke-12.

Tetapi dari peringkat 12 itu ada lembaga yang tidak berbentuk kementerian memiliki 3 peringkat diatasnya, lembaga tersebut adalah Komisi Pemberantasan Korupsi peringkat kedua, Badan Pemeriksa Keuangan peringkat keempat, dan Mahkamah Konstitusi peringkat sebelas. Jadi jika bicara kementerian semuanya Kemendikbud ketika data terakhir menenmpati peringkat 9. Disini artinya bahwa Ahok menggunakan data yang salah sengaja untuk menjatuhkan Anies-Sandi dimata publik.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline