Lihat ke Halaman Asli

Banyak Jalan Menuju Roma

Diperbarui: 6 Januari 2017   18:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyak jalan menuju Roma, mungkin peribahasa tersebut pasa dengan kondisi yang terjadi sekarang, begitu pula cara dan jalan untuk membuat pengalihan isu terkait masalah yang sedang dihadapi, begitu pula Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dalam menghadapi kasus penistaan agama yang sampai saat ini sudah memasuki sidang keempatnya.

Seperti pada ketikan "fitsa hat" di BAP untuk saksi Habib Novel pada kasus Penistaan agama yang menjadi terdakwanya adalah Ahok ini, adanya pernyataan Ahok terkait tulisan tersebut menyebabkan Habib Novel menjadi bulan-bulanan media dan masyarakat terutama Ahokers, Seakan-akan Habib Novel terkesan tidak berpendidikan dan tidak suka dengan hal yang barbau asing seperti yang diungkapkan kubu Ahok, bahwa Habib Novel tidak jujur terkait riwayat hidupnya.

Memang begitulah cara orang-orang untuk membersihkan dirinya, segala macam dilakukan demi mengalihkan isu dan mengembalikan citra dirinya jadi baik lagi. Untuk diketahui Berita Acara Perkara (BAP) merupakan wewenang dari pihak penyelidik untuk menulis, jadi saksi ditanyai atau diwawancarai oleh penyidik, dari nama, riwayat hidup sampai ke permasalahan kasus yang sedang ditangani, kemudian hasil BAP tersebut diserahkan ke saksi yang diwawancarai untuk diteliti dan dikoreksi kemudian ditandatangani.

Mungkin Habib Novel tidak teliti dan lalai, tidak mengoreksi terlebih dahulu hasil ketikan dari penyidik, sehingga tulisan yang harusnya Pizza Hut jadi Fitsa Hats, dan Habib Novel asal tanda tangan saja, mungkin karena faktor lelah dan kecapean setelah ditanyai penyidik selama sekitar 10 jam.

Jadi, hal-hal salah ketik seperti itu tidak perlu lah dibesar-besarkan, dan dijadikan alat untuk mengalihkan isu, apalagi Ahokers, ketika ada isu yang dilontarkan, langsung "disamber" dan digoreng kesana kemari untuk menyudutkan lawan, bahkan media massa gencar memberitakan hal tersebut, yaa apalagi kalau bukan tujuannya untuk menyudutkan lawan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline