Lihat ke Halaman Asli

Resolusi

Diperbarui: 13 Desember 2015   11:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Selamat datang Desember!!

Sebenarnya saya menulis tulisan ini bukan di akhir Nov atau di awal Des dimana biasa greeting tersebut diucapkan namun saya benar-benar merasakan feel Desember adalah saat ini. Feel pergantian dari musim panas menjadi musin hujan, bau tanah basah dan udara sejuk yang membuat kita seolah takberdaya bangun dipagi hari untuk bekerja. Feel libur Natal dan tahun baru dimana dimulainya tempat-tempat perbelanjaan memasang ornamen-ornamen Natal dan tahun baru yang dilengkapi dengan berbagai jenis sale, mulai Christmas sale, New Year sale, Clearance sale, dll, siapa yang tidak tertarik?

Hal lain yang tidak kalah penting adalah resolusi, pada umumnya semua orang pasti akan menanyakan, Apa resolusi kamu tahun depan? seolah mereka benar-benar sangat tertarik untuk tahu dan hal tersebut penting bagi dirinya. Bagaimana kalau yang bertanya adalah orang yang sebenarnya tidak dekat dengan kamu dan kamu sendiri belum punya resolusi? atau kalaupun ada tidak akan kamu umbar seenaknya terlebih kepada orang-orang yang sepintas lalu saja di kehidupan kamu kan? Jawabannya adalah NO Way, setidaknya ini untuk saya.

Resolusi sebenarnya bisa kita buat kapan saja dan tidak harus menunggu moment tahun baru. Untuk saya biasanya memang punya resolusi tahunan (baca: setiap awal tahun) karena menurut saya ibarat kehidupan, Jan adalah start dari sebuah lintasan lari dan Des adalah garis finish nya. (baca: beberapa negara dan perusahaan menerapkan tahun bisnis yang berbeda). Sehingga akan lebih mudah bila strategy dan rencana disusun sebelum mulai suara gemuruh kembang api sebagai gong atau start lari dimulai. Namun fakta di lapangan menyebutkan bahwa apa yang sudah kita rencanakan terkadang tidak semulus sejalan, kadang kita haus dan perlu minum, kadang kita terlalu letih dan perlu istirahat sejenak atau bahkan kita harus merubah lintasan lari itu sendiri. Dari sinilah kedewasaan kita sebagai manusia diuji, apa yang harus kita lakukan pada kondisi tersebut?

Seorang kolega saya menceritakan mengenai apa yang telah terjadi disaat menjelang garis finish tahun ini. Di awal Des ini, Ia diminta mengundurkan diri dari tempat dia bekerja, dimana seharusnya 1 minggu kemudian dia harus menikah dan baru beberapa bulan yang lalu membeli rumah melalui KPR. Seolah lintasan lari yang tinggal beberapa meter saja mencapai garis finish itu dihantam hujan lebat dan tumbangnya pepohonan di lntasan sehinga terjadi penutupan jalan, kemudian sepersekian detik terjadi gempa bumi. Apa yang harus dilakukan? saya yakin tidak ada buku yang bisa menjawab, acara TV bertajuk motivasi dengan pembicara bergaya khas -pun tidak mampu menjawab, karena mereka tidak mengalami hal ini secara nyata. Karena kehidupan ini diperankan oleh masing-masing manusia yang memiliki kehendak bebas dan mereka tidak bertanggung jawab akan baik-buruknya hidup kita. Aktor tersebutlah yang harus memilih perannya sendiri, memainkan peran dan memperjuangkan perannya. Sehingga benar bahwa kedewasaan kita dalam hidup sedang diuji dan ujian itu datang pada saat yang tidak terduga seperti pencuri. Seperti dosen killer yang memberikan ujian setelah libur Natal dan tahun baru. Maka penting untuk memiliki other plan dan cukup fleksible terhadap hidup, setidaknya ini prinsip saya.

Saat ini saya sedang menyiapkan resolusi saya untuk tahun depan, dan dengan memasukkan beberapa hal yang nampak mustahil ke dalam bucket list membuat resolusi ini menjadi hidup. Karena bila mimpi adalah hal yang bisa saya dapatkan dengan mudah maka belum cukup pantas menjadi mimpi saya. By the way selamat menyusun resolusi dan selamat mempersiapkan tahun depan dengan penuh misteri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline