Lihat ke Halaman Asli

Sridewanto Pinuji

Penulis Blog

Mengevaluasi Pembangunan Infrastruktur Pemerintahan Jokowi-JK

Diperbarui: 15 November 2017   14:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Presiden Jokowi dan Pembangunan Infrastruktur (Sumber: Laman Facebook Presiden Jokowi)

Pembangunan Infrastruktur Jokowi-JK

Kita tidak dapat memungkiri berbagai capaian pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla (JK) selama tiga tahun terakhir. Hasil program beliau berdua yang paling tampak adalah pembangunan infrastruktur di berbagai tempat.

Menurut rilis yang dikeluarkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dalam rangka memperingati tiga tahun pemerintahan Jokowi-JK, masifnya pembangunan infrastruktur diperlukan untuk mewujudkan Nawacita. Upaya ini dilakukan dengan membangun konektivitas guna meningkatkan daya saing, membangun dari pinggiran, mendukung ketahanan pangan dan air, serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat pada kawasan permukiman.

Hasil program beliau pun cukup mencengangkan. Sebagai contoh dalam bidang peningkatan daya saing yang dapat mendorong investasi. Kini daya saing Indonesia di tingkat global diklaim telah meningkat dari peringkat 41 di taun 2016 menjadi 36 pada tahun 2017. Khusus untuk bidang infrastruktur, pada periode yang sama, terjadi peningkatan dari peringkat 60 ke 52.

Selain itu, pembangunan jalan dan jembatan pun masif dilakukan. Kegiatan ini bertujuan untuk membuka keterisolasian dan menurunkan biaya logistik. Kini, jalan baru telah dibangun dengan panjang mencapai 2.600 Km.

Capaian itu masih ditambah lagi dengan beberapa hasil seperti dalam bidang peningkatan ketahanan pangan dan penyediaan air dengan pembangunan bendungan. Beberapa dam yang dibangun tersebut bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan air irigasi, air baku, pengendali banjir, pembangkit listrik, serta untuk pariwisata. Masih dalam bidang ini, maka irigasi permukaan, tambahan pasokan air minum, sanitasi, dan persampahan pun turut dibangun.

Biarpun demikian, Pemerintahan Jokowi-JK mengalami kendala untuk melakukan penataan pada kawasan permukiman di perkotaan karena kompleksitas masalah sosial yang terjadi. Sebagai contoh, tantangan yang dialami adalah kesulitan untuk memindahkan keluarga atau komunitas dari wilayah kumuh di perkotaan, termasuk melalui upaya penggusuran.

Melihat berbagai hasil pembangunan yang telah dicapai tersebut, sudah sepantasnya jika kita berdecak kagum. Namun, masifnya pembangunan juga menimbulkan pertanyaan, apakah sumber daya alam dan ruang yang  tersedia masih mampu mendukung kebutuhan pembangunan di masa depan?

Pembangunan Berkelanjutan

Menurut Persatuan Bangsa-bangsa (PBB), pembangunan berkelanjutan adalah proses pembangunan yang mampu memenuhi kebutuhan generasi saat ini tanpa mengganggu dan mengorbankan pemenuhan kebutuhan generasi yang akan datang.

Konsekuensi dari pembangunan yang berkelanjutan adalah adanya perhatian pada pemanfaatan dan kelestarian lingkungan hidup. Hal ini diperlukan untuk menjaga kualitas lingkungan hidup tetap terjaga. Sebab, manakala kelestarian lingkungan tidak terjaga, maka akan menyebabkan berkurang dan hilangnya daya dukung lingkungan. Selanjutnya, generasi masa depan pun tidak bisa menikmati berbagai sumber daya alam yang disediakan oleh lingkungan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline