Waktu Baca : 3 menit
#Kia Ora
Baca: Kiora. Halo dalam bahasa Maori.
Auckland - Menurut salah seorang Maori yg saya temui, Dulu New Zealand adalah daerah yang tidak berpenghuni. Orang-orang dari daerah Polynesia-lah yang bermigrasi dan mendiami New Zealand. Mereka para pendatang memberi nama daerah ini dengan sebutan Aotearoa atau Cloud Formation. Cloud Formation atau "Gugusan Awan" ini yang menurut sejarahnya memberu petunjuk dan arah navigasi pelayarn pertama mereka hingga berhasil mendarat di NZ (New Zealand).
*
Penerbangan kami ke sana, mengambil rute dari Bandara Ngurah Rai di Denpasar direct flight to Auckland dengan Air New Zealand. Perjalanan ke selatan kurang lebih 10 jam dengan selisih waktu 5 jam dengan WIB. Air new zealand landing di Auckland airport saat subuh, temperatur bulan Juli tidak terlalu dingin, sekitar 11 derajat C saat itu. Proses Imigrasi untuk penumpang Non NZ sangat sederhana dan cepat, tak ada dokumen visa apapun yang perlu di tempel di paspor maupun di cetak, semua terdata secara online.
Setelah selesai proses imigrasi saatnya "Claim Baggages". Untuk stay selama seminggu cukup banyak perlengkapan yang kami bawa, terlebih untuk kebutuhan pameran internasional. Mulai dari vitamin,obat-obatan dan sejenisnya kami ada. Namun regulasi yang diterapkan oleh Pemerintah NZ, tdk memperbolehkan produk produk madu, buah ataupun hal hal lainnya yg bs mengkontaminasi produk pertanian dan peternakan dari luar NZ masuk ke NZ. Selain karena alasan untuk melindungi produk lokal NZ juga karena meraka memang sebagai produksen susu dan madu terbaik di dunia. Salah satu dairy company terbesar di NZ adalah Fonterra dan madu Manuka yang dikenal mengglobal. Jadi buat turis dari Indonesia yang hobi membawa tolak angin, madurasa, madu tj, madu madu lainnya, siap-siap di sita ya.
*
Kami hadir ke Auckland dalam rangka undangan Bapak Duta Besar KBRI di Wellington yakni Bapak Dubes Tantowi Yahya. Beliau menyelenggarakan Pacific Exposition 2019. Sebuah ajang pamer dan pertukaran informasi antar negara-negara pacifik. Pesertanya selain Indoneia, juga hadir Samoa, Tonga, Tahiti, Tuvalu, Cook Island, Niue, New Caledonia.
Dari beberapa exhibitor yang saya kunjungi, ada satu yang berkesan. Yakni staff dari negara New Caledonia. Berbeda dengan warga Melanesia pada umumnya, perwakilan dari New Caledonia ternyata lebih mirip Kaukasoid dari Eropa. Setelah disusi dengan mereka ,yang ternyata ayah dan anak itu, baru tahu kalau negera New Caledonia adalah koloni milik Prancis. Maka tak heran kalau WN Perancis banyak tinggal di Nouvelle-Caldonie (nama resmi bhs Prancis). Warga Prancis di sana pun jg mendapat subsidi financial dari Pemerintah Prancis.
*
Selebihnya untuk produk-produk lokal yang dipamerkan hampir sama dengan di Indonesia, kerajinan tangan dr kelapa dan sejenisnya, alkohol, perhiasan, produk laut, paket wisata bahari dan air mineral. Ya, Air Mineral dari daerah Pacific dikenal sangat berkualitas, salah satu merk yang paling terkenal adalah Fiji Water.