Lihat ke Halaman Asli

" Hari Ini Aku Terdiam "

Diperbarui: 7 Maret 2021   14:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pagi Minggu Ini Saya Awali Dengan Bangun Pagi Pada Jam 04.00 Shubuh.Sambil Menunggu Adzan Sholat Shubuh Biasanya Saya & Istri Tersayang Membersihkan Diri & Lalu Membangunkan 4 Anak Saya Dari Yang Umur 3 Tahun Sampai Yang Sudah Umur 18 Tahun (Sudah Besar Tapi Kolokan) Untuk Ikut Menyambut Keberkahan Oleh Allah SWT Di Pagi Yang Dingin Ini.Karena Kebetulan Lagi Di Luar Rumah Lagi Turun Hujan Lebat Sejak Jam 04.18 Shubuh.

Seperti Yang Sudah - Sudah Setelah Melaksanakan Ibadah Sholat Shubuh.Anak - Anak Biasanya Ngumpul Di Ruang Keluarga Sambil Nonton Televisi Yang Bertemakan Ceramah Agama Atau Pembacaan Ayat Suci Al - Qur'an.Sedangkan Anak Perempuan Saya Yang Bungsu " Dzahira " Langsung Kembali Terlelap Di Dalam Dekapan Istri Saya.Anak Tertua " Muttaqin " Biasanya Bikin Minum Atau Camilan Sambil Di Bantu 2 Adik Perempuannya " Dzahra & Djanah ".Saya Punya 4 Anak (1 Laki - Laki & 3 Perempuan) Yang Merupakan Harta Tak Ternilai Dari Allah SWT Yang Harus Saya Jaga Sebaik Mungkin Sampai Mereka Bisa Berhasil Baik Menjadi Insan Yang Sesuai Dengan Harapan Agama & Saya Serta Istri Juga Keluarga Besar.

Kebetulan Hari Ini Saya Off Flight Selama 1 Minggu Sehingga Merupakan Waktu Yang Sangat Terpenting Untuk Bisa Berkumpul Dengan Keluarga Kecil & Besar Saya.Waktu Yang Singkat Di Bandingkan Waktu Kerja Saya Yang Padat Serta Menguras Banyak Tenaga & Pikiran Lainnya Dalam Menjalankannya.Namun Itu Semua Adalah Berkah Yang Di Berikan Oleh Allah SWT Kepada Saya Yang Tidak Semua Orang Bisa Mendapatkannya.Oleh Karena Itu Saya Sangat Bersyukur Kepada Allah SWT Akannya.

Pagi Ini Saya & Keluarga Akan Melakukan Sedekah Mamija (Makan Minuman Jajanan) Di Jalan Yang Akan Kami Lewati Menuju Rumah Keluarga Yang Akan Kami Kunjungi.Biasanya Keluarga Yang Jaraknya Tidak Terlalu Jauh Dari Jangkauan Kami.Semua Anak Saya Sangat Antusias Untuk Kegiatan Ini.Karena Kesempatan Untuk Bisa Berbelanja Mamija Di Pasar Tradisional Yang Ada Di Wilayah Daerah Kami.Sehingga Mereka Bisa Memilih Mamija Sesukanya Sesuai Dengan Yang Akan Di Sedekahkan Di Jalan Nanti.

Setelah Selesai Berbelanja Maka Perjalanan Kami Lanjutkan.Tidak Lewat Jalan Tol Tapi Lewat Jalan Biasa Atau Malah Bisa Di Bilang Pada Jalan Yang Tidak Lancar.Karena Di Sinilah Seninya Dengan Kegiatan Ini.Karena Pada Lokasi Inilah Sering Kita Dapatkan Orang - Orang Yang Perlu Uluran Tangan Kita.Lagian Kalau Di Jalan Tol Siapa Yang Mau Di Kasih Sedekah ? Semua Orang Pada Terburu - Buru Dengan Urusan Mereka Tidak Terkecuali Petugas Jalan Tol Sendiri.

Singkat Kata Akhirnya Mamija Yang Kami Bawa Telah Tersalurkan Pada Tangan Yang Berhak.Sehingga Legalah Perasaan Kami Semua.Karena Apa Yang Menjadi Niatan Kami Sekeluarga Telah Di Laksanakan Tanpa Halangan Apa Pun Juga.Sepanjang Perjalanan Hanya Kegembiraan Yang Terasa Di Keluarga Kecil Kami.Hingga Sampai Lah (Sebelum Dzuhur) Kami Di Rumah Keluarga Yang Di Tuju Dengan Selamat.Kami Di Sambut Dengan Penuh Kegembiraan & Kesyukuran Serta Anak - Anak Langsung Beraktifitas Sesuai Keinginanya Masing - Masing.Kami Tetap Menerapkan Protokol Kesehatan Ketat Dalam Aktifitas Ini.Sehingga Tidak Akan Menjadi Preseden Ke Depannya Dalam Acara Kunjung Keluarga Yang Telah Menjadi Kebiasaan Kami Sejak Lama.

Dalam Kunjungan Terbalut Kegembiraan & Kebahagiaan.Tiba - Tiba Phone Saya Berbunyi Nyaring.Pada Layar Phone Tertera Nama Capt.Sudarmo Seorang Senior Saya.Saya Lalu Mengucapkan Salam & Anehnya Suara Di Phone Bukanlah Suara Capt Sudarmo Tapi Orang Lain.Saya Lalu Bertanya Siapa Yang Bicara Ini.Kemudian Di Jawab Bahwa Adalah Anaknya Yang Mengabarkan Pada Saya Kalau Ayahnya Telah Meninggal Dunia Pada Jam 09.30 Pagi Tadi Pada Waktu Melaksanakan Sholat Dhuha Di Ruang Mushola Pribadi Rumahnya Dalam Kondisi Sujud Di Hadapan Yang Maha Penciptanya.Saya Tersentak Kaget Sambil Mengucapkan Kalimat " Inna Lillahi Wa Inna Ilaihi Raji'un " Sesungguhnya Kita Milik Allah & Kepadanyalah Kita Kembali.

Saya Hanya Bisa Terdiam Seribu Basa Setelah Menerima & Menutup Pembicaraan Di Phone.Dengan Mata Berkaca Saya Sampaikan Kabar Duka Ini Di Depan Keluarga Yang Hadir.Saya Hanya Bisa Terdiam Sambil Membatin Dalam Diri Saya " Selamat Jalan Sahabatku Sampai Jumpa Di Alam Penantian Yang Abadi Nanti".Dalam Diam Juga Kubacakan Doa Untukmu Sahabat " Semoga Amal Ibadahmu Di Terima Oleh Tuhan Seluruh Pencipta Alam Semesta Raya & Seluruh Dosa Di Ampuni Oleh Yang Maha Pengampun ".Amiin Yaa Rabbal Allamiin.

Dalam Diam Saya Bertanya Dalam Hati & Pikiran Saya " Kapankah Waktu Yang Pasti Akan Datang Kepada Setiap Yang Bernyawa Di Alam Semesta Itu Kan Datang Kepada Saya ? ".

Dalam Diam Kita Hanyalah Noktah Kecil Di Kehidupan Fana & Dalam Diam Pula Saya Akhiri Tulisan Penuh Kedukaan Ini.

Terima Kasih & Wassalam Capt.Maha Dewa Agni Jatayu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline