Lihat ke Halaman Asli

Lahirnya Bioskop Rakyat

Diperbarui: 17 Juni 2015   06:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1431806696148118864

Dewan Kreatif Rakyat(DKR) mengadakan pemutaran perdana di Bioskop Rakyat bertepatan dengan hari yang baik hari Isra Mi'raj. Tempat pemilihan perdana untuk pemutaran film-film bertema perdamaian tersebut adalah di Pondok Pesantren Daarul Istiqoomah, Cileungsi, Jawa Barat di bawah asuhan KH. Aos Sutarya Firdaus.

Konsep bioskop rakyat sendiri diusung DKR sebagai salah satu bentuk solusi untuk carut-marutnya perfilman di Indonesia di mana film-film Indonesia belum dapat menjadi tuan rumah di negerinya sendiri.

Menurut Sekjen DKR Dedeh Kurniasih, dipilihnya film Captain Jihad dan film musik tentang perdamaian One Love for All karena kedua film tersebut membawa pesan perdamaian yang sangat cocok dengan generasi muda pada saat ini. Maraknya film-film yang mengandalkan resep paha dan dada dan kecenderungan untuk mendewakan gaya hidup hedonisme sangat kontras dengan kedua film tersebut. Film Captain Jihad sendiri hadir di tengah-tengah makin kuatnya paham radikalisme di kalangan anak-anak muda Indonesia. Film ini terasa sangat relevan karena langsung hadir di pesantren-pesantren dan basis-basis yang selama ini dijadikan sasaran perekrutan paham radikal.

Film Captain Jihad bercerita tentang kisah hidup Nazir Abbas, mantan ketua Jamaah Islamiyah, yang juga adalah guru dari 2 teroris paling berbahaya yaitu Noordin M.Top dan Dr. Azhari. Nazir Abbas yang pernah berguru di Afghanistan ini akhirnya mengalami pencerahan dan menemukan makna Islam sejati ketika dia berada dalam penjara. Selanjutnya hingga kini dia menjadi pejuang perdamaian yang berdiri di garis paling depan untuk menangkal paham radikalisme. Film karya sutradara Damien Dematra yang sudah meraih berbagai penghargaan internasional ini akan diputar di berbagai jaringan Bioskop Rakyat di seluruh Indonesia.

[caption id="attachment_366175" align="aligncenter" width="490" caption="Pemutaran film perdana di Bioskop Rakyat di Pondok Pesantren Daarul Istiqoomah"][/caption]

Selanjutnya film musik One Love for All adalah film yang membawa pesan perdamaian bahwa meskipun manusia di berbagai belahan dunia terlihat berbeda, namun sesungguhnya kita semua bersaudara dan merupakan makhluk ciptaan Tuhan. Kita semua berbagi hal mendasar yang sama: sama-sama memiliki perasaan dan menginginkan perdamaian dan cinta kasih. Film ini menampilkan Natasha Dematra yang baru saja terpilih sebagai peraih Bronze Awards dari Global Music Awards sebagai penyanyi wanita terbaik dalam kiprahnya di film ini. Film ini sendiri dibuat dengan shooting di 5 benua dari tahun 2012-2015.

Lily Wahid, penasihat DKR mengatakan, Bioskop Rakyat bukan hanya memutar film-film berkualitas dan inspiratif tapi juga akan melangkah lebih jauh dengan memberdayakan para pemuda di berbagai wilayah Indonesia untuk dapat menjadi pelaku industri kreatif yang juga memperjuangan perdamaian. Sedangkan menurut sutradara Damien Dematra, yang juga salah satu penasehat DKR, film-film yang akan diputar di Bioskop Rakyat seharusnya bukan hanya karya-karya yang didominasi dari Jakarta tapi harus memberi peluang bagi pelaku-pelaku industri kreatif di daerah, khususnya para sineas muda agar film mereka dapat diterima oleh seluruh masyarakat Indonesia hingga akhirnya film Indonesia dapat benar-benar menjadi tuan rumah di negerinya sendiri dan mengembalikan film dalam posisinya yang sebenarnya sebagai pembentuk budi pekerti bangsa dan tidak boleh hanya dikuasai oleh kepentingan segelintir pemegang modal untuk keuntungan finasial semata.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline