Lihat ke Halaman Asli

Kembali Berkarya

Diperbarui: 25 Juni 2015   05:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

BISSMILLAHIRROHMAANIRROHIIM……

Setelah dua bulan terakhir ini aku tidak produktif dalam dunia kepenulisan. Kini aku ingin kembali membangun asaku, menginspirasi dunia dengan kembali menuliskan sesuatu apapun yang ingin aku tuliskan, tentunya tulisan yang bermanfaat.

Dua bulan terakhir ini ternyata aku telah membuat keputusan yang sangat controversial. Pada saat memasuki bulan ramadhan, aku meniatkan diri untuk berhenti menulis sejenak untuk focus dalam beribadah di bulan yang mulia itu. Pada saat itu aku benar – benar ingin meningkatkan ibadah kepada Allah subhanahu wata’ala. Dan yang aku yakini bahwa menulis sesuatu akan membuat konsentrasi beribadahku akan menjadi terganggu, sehingga aku memutuskan untuk berhenti menulis di bulan ramadhan.

Memang di awal – awal bulan ramadhan terasa begitu berbeda dengan bulan yang lainnya. Aku mulai tancap gas dalam beribadah kepada – Nya. Akan tetapi setelah berjalan satu minggu, ternyata aku sudah mulai terbiasa untuk melakukan ibadahku tersebut. Setelah satu minggu bulan ramadhan aku mulai menemukan celah – celah waktu yang kosong yang tidak aku manfaatkan. Menyadari hal tersebut aku ingin kembali menulis, akan tetapi karena sudah terlanjur berhenti dari kegiatan, rasa malas mulai mempengaruhi kepalaku. Karena terdorong rasa malas itu maka aku mulai mencari alasan untuk tidak menulis kembali. Dan ternyata aku berhasil, aku berhasil berhenti menuliskan ide – ide yang ada di kepala karena sudah mulai dihantui rasa malas. Dan itu terus berlanjut sampai akhir ramadhan.

Aku tidak menyadari kalau ternyata keputusanku untuk tidak menuliskan sesuatu telah membuatku terlena, sehingga aku sempat benar – benar malas untuk menulis apapun, dan parahnya ketika aku sudah berniat untuk menulis, inspirasi tiba – tiba menghilang entah kemana. Alhasil tidak ada satu hurufpun yang dihasilkan dari hentakan sepuluh jariku. Hingga bulan syawal yang dinanti itupun telah tiba dan mengubur bulan ramadhan yang mulia. Akan tetapi aku malah tambah tidak produktif dalam hal menulis. Ough… rasanya menulis itu menjadi sesuatu yang sangat sulit sekali, dan ini benar – benar terjadi kepadaku. Aku sungguh ingin sekali menuliskan sesuatu, tapi aku bingung mau menuangkannya.

Sampai pada suatu hari aku membaca buku yang sangat inspiratif sekali. Buku yang berjudul “Tuhan, inilah Proposal Hidupku…” sebuah karya dari orang yang juga sangat luar biasa inspiratif  yaitu “Jamil Azzaini”. Mungkin anda sekalian sudah pernah membaca buku itu. Karena membaca buku itulah maka aku kembali tergugah untuk kembali berkarya. Aku seakan terbangun kembali dari tidur panjangku selama dua bulan. Meskipun aku sadar kalau dengan memulai saat ini, mungkin aku seperti belajar menulis kembali sedari nol. Tapi insya Allah, mulai saat ini aku akan mulai membuat rencana besar untuk kebaikan masa depanku.

Mulai saat ini, aku berjanji kepada diriku sendiri bahwa aku akan menghasilkan sebuah tulisan dalam setiap harinya. Aku harus membuat gol yang spektakuler dalam 90 hari kedepan. Dan aku berjanji akan istiqomah dalam melakukan ini. Selain itu, aku juga harus menggapai target yang lain selain menulis ini. Karena mulai saat ini aku akan serius dan akan sungguh – sungguh dalam menyelami dunia programmer. Dalam setahun kedepan aku harus sudah menjadi programmer yang ahli dan sudah menghasilkan karya yang spektakuler. Dan dalam empat tahun kedepan, setelah aku lulus dalam perkuliahan ini aku sudah menjadi programmer tingkat nasional.

Setidaknya itulah garis besar rancangan kehidupanku kedepannya. Semoga Allah membaca tulisan ini dan Allah mengabulkan semua cita – cita besarku ini, aamiin. Dan untuk teman – teman sekalian aku minta doanya dari kalian semua, semoga aku mendapatkan apa yang aku impikan selama ini. Dan semoga kerangka masa depan yang aku buat ini meskipun tertulis belum terperinci (insya Allah yang terperinci masih dirahasiakan) akan terwujud dengan sesuai rencana.

Oh iya… buat teman – teman sekalian, aku mengajak kalian juga harus membuat kerangka kehidupan kalian, agar masa depan kalian nanti bisa anda bayangkan. Minimal tidak akan melenceng jauh dari kerangka itu.

Tahukah anda?

Menurut hasil riset yang dilakukan oleh para lulusan MBA di Harvard Business School yang dilakukan pada tahun 1979 dan 1989. Pada tahun 1979, para lulusan MBA tersebut ditanya “apakah anda telah menyusun sesuatu rencana hidup yang jelas, spesifik dan tertulis?”. Hasilnya, 3% menyatakan telah menyusun rencana hidup yang jelas, spesifik dan tertulis. 13% menyatakan telah menyusun rencana hidup yang jelas dan spesifik namun tidak tertulis. Dan sisanya, 84% menyatakan belum memiliki apalagi menyusun rencana hidup.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline