Lihat ke Halaman Asli

dewafreelance

Seorang Freelance yang mempunyai hobi membaca dan menulis tentang isu dan informasi serta di tulis kembali dalam bentuk karya

Salahkah Aku Mencintaimu?

Diperbarui: 18 November 2024   09:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Di sebuah kafe kecil di sudut kota Jakarta, Desi duduk sendirian sambil menyesap secangkir kopi panas yang baru disajikan oleh barista. Hujan gerimis membasahi kaca jendela, menciptakan suasana yang damai namun sedikit melankolis. Suara musik jazz mengalun lembut, menambah kenyamanan sore itu. Desi memandang ke luar jendela, melihat tetesan air yang mengalir seolah berlomba menuju tanah.

Hari itu, Desi tidak menyangka akan bertemu dengan seseorang yang akan mengubah hidupnya. Seorang pria dengan tinggi semampai dan senyuman yang menawan melangkah masuk ke dalam kafe. Pandangan mereka bertemu sejenak, membuat Desi merasa jantungnya berdegup lebih kencang dari biasanya. Pria itu berjalan menuju meja di sebelahnya dan duduk dengan santai.

"Apakah kursi ini kosong?" tanya pria itu dengan suara hangat.

Desi mengangguk, merasa pipinya memerah. "Ya, silakan."

Pria itu tersenyum dan memperkenalkan dirinya. "Namaku Reza. Senang bertemu denganmu."

"Desi," balas Desi singkat, berusaha menyembunyikan kegugupannya.

Seiring berjalannya waktu, pertemuan di kafe itu bukanlah yang terakhir bagi Desi dan Reza. Mereka mulai sering bertemu, berbagi cerita, dan tertawa bersama. Reza adalah sosok yang mudah membuat orang merasa nyaman di dekatnya. Dia memiliki cara pandang yang positif terhadap kehidupan, yang membuat Desi merasa tertarik dan terinspirasi.

"Reza, apa yang membuatmu selalu bisa berpikir positif?" tanya Desi suatu hari saat mereka duduk di taman.

Reza tersenyum sambil menatap langit biru. "Mungkin karena aku selalu percaya bahwa setiap hal terjadi untuk sebuah alasan. Dan daripada memikirkan hal-hal buruk, lebih baik kita mencari sisi baiknya, bukan?"

Jawaban Reza membuat Desi berpikir. Ada sesuatu dalam diri Reza yang membuatnya merasa tenang. Namun, di balik semua itu, Desi mulai merasakan sesuatu yang lebih dalam dari sekadar persahabatan. Perasaannya pada Reza semakin tumbuh, dan ia mulai bertanya-tanya apakah perasaan itu salah.

Desi tahu bahwa Reza sudah memiliki seseorang dalam hidupnya. Kekasih Reza, Nina, adalah seorang wanita yang cantik dan cerdas. Melihat mereka bersama membuat Desi merasa cemburu, walaupun ia berusaha menepis perasaan itu. Desi tidak ingin merusak hubungan mereka, tetapi hatinya berkata lain.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline