Lihat ke Halaman Asli

dewafreelance

Seorang Freelance yang mempunyai hobi membaca dan menulis tentang isu dan informasi serta di tulis kembali dalam bentuk karya

Firda Gadis Periang

Diperbarui: 12 November 2024   10:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pada suatu hari yang cerah di kampus, aku bertemu dengan Firda. Dia adalah gadis yang selalu memiliki senyuman di wajahnya, seolah dunia tidak memiliki masalah. Rambut panjangnya terurai indah, menari-nari seiring langkahnya yang ringan. Hari itu, kami berada di kelas yang sama untuk pertama kalinya. Aku duduk di pojok ruangan, sementara Firda memilih tempat di dekat jendela, di mana sinar matahari pagi menyinari wajahnya yang ceria.

Selama kelas berlangsung, aku tak bisa menahan diri untuk tidak mencuri pandang ke arahnya. Dia begitu bersemangat menjawab pertanyaan dosen dan tak pernah ragu untuk berbagi pemikirannya. Ketika kelas usai, tanpa sengaja kami berpapasan di pintu keluar. Dia tersenyum dan menyapaku dengan ramah, "Hei, kamu baru di sini, kan? Aku Firda."

Setelah pertemuan pertama itu, kami mulai sering bertemu. Firda ternyata satu jurusan denganku. Kami sering belajar bersama di perpustakaan, berbagi cerita dan tawa. Ada sesuatu dalam dirinya yang membuatku merasa nyaman dan senang berada di dekatnya.

Suatu hari, saat kami duduk di taman kampus, Firda bercerita tentang keluarganya dan kehidupannya yang penuh warna. Aku terpesona dengan cara dia melihat dunia. Dia memiliki cara pandang yang selalu positif dan penuh harapan. Dari obrolan kami, aku semakin mengenalnya dan mulai menyadari bahwa perasaanku padanya semakin dalam.

Waktu berlalu dan persahabatan kami semakin erat. Suatu malam, saat bulan bersinar terang, Firda mengajakku untuk berjalan-jalan di sekitar kampus. Kami berbicara tentang banyak hal, dari impian hingga ketakutan terdalam kami. Tiba-tiba, Firda berhenti dan menatapku dengan serius.

"Aku ingin mengatakan sesuatu," ucapnya pelan. "Aku tidak tahu kapan tepatnya ini dimulai, tapi aku rasa aku jatuh cinta padamu."

Kata-katanya membuat jantungku berdegup kencang. Aku terdiam sejenak, mencoba mencerna apa yang baru saja kudengar. Lalu, aku tersenyum padanya, "Aku juga merasakan hal yang sama, Firda."

Sejak saat itu, hubungan kami tidak lagi sebatas teman. Firda, gadis periang yang penuh energi itu, kini menjadi bagian penting dalam hidupku. Bersamanya, setiap hari terasa lebih cerah dan penuh makna. Kami saling mendukung dalam setiap langkah yang kami ambil, menjadikan cinta kami sebagai sumber kekuatan.

Firda mengajarkanku untuk melihat sisi baik dari setiap keadaan dan untuk selalu bersyukur. Cinta kami tumbuh kuat, berakar pada persahabatan yang tulus dan saling pengertian. Kami tahu bahwa perjalanan ini baru saja dimulai, dan kami siap untuk menjalani setiap momennya bersama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline