Lihat ke Halaman Asli

Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin

Diperbarui: 23 Oktober 2022   15:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pengambilan Keputusan 

Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin


Kihajar dewantara sebagai seorang filsuf dalam bidang pendidikan di Indonesia sudah menjadi seorang idola dan panutan bagi seorang Guru, terutama terkait dengan Pratap Trilokanya, Ing ngarso sung tuladha, Ing madya mangun karsa, Tut wuri handayani memiliki arti bahwasanya seorang guru harus bisa Di depan memberi teladan, Di tengah membangun motivasi, dan Di belakang memberikan dukungan kepada para muridnya. Sebagai seorang pemimpin pembelajaran Guru harusnya memberikan tuntutan dan ngemong siswa dalam setiap permasalahan yang dialami siswa. Terutama terkait dengan pengambilan keputusan-keputusan yang berpihak pada siswa.

Sebuah keputusan diambil akan selalu ada pertentangan antara Benar melawan Salah yang selanjutnya akan kita sebut sebagai Dilema Moral dan Benar melawan Benar yang selanjutnya akan kita kenal sebaga Dilema Etika. Pemimpin pembelajaran dalam hal ini guru sedari dibentuk dari perkuliahan dan keterpanggilan hati dan dimatangkan lagi oleh Program Guru Penggerak sejatinya telah tertanam nilai-nilai dan prinsip-prinsip dalam pengambilan keputusan yang berdasarkan nilai-nilai kebajikan universal. Nilai dan prinsip ini akan menjadi sebuah mind map, peta berpikir dan bertindak dalam pengambilan keputusan atas dasar Kebajikan Universal. Nilai-nilai kebajikan Universal tersebut antara lain Cinta dan kasih sayang, kebenaran, keadilan, kebebasan, persatuan, toleransi, tanggung jawab dan penghargaan akan hidup. Dimana dalam penerapannya menggunakan prinsip : Berpikir Berbasis Hasil Akhir (End-Based Thinking), Berpikir Berbasis Peraturan (Rule-Based Thinking), Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking).

Pada saat pengambilan keputusan sebaiknya dilaksanakan dengan proses dan keterampilan Coaching, terutama coaching terhadap diri sendiri , menanyakan hal-hal tertentu pada diri kita untuk memperkuat keputusan yang kita ambil.  karena keterampilan ini membekali seorang guru untuk menjadi coach bagi dirinya dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk memprediksi hasil, dan melihat berbagai opsi solusi sehingga dapat mengambil keputusan dengan baik. Untuk memperkuat keyakinan kita akan proses pengambilan keputusan tentunya ada Langkah-langkah yang kita ambil, yakni 9  Konsep Pengambilan dan Pengujian Pengambilan Keputusan

1.         Mengenali nilai-nilai yang saling bertentangan

2.         Menentukan siapa yang terlibat dalam situasi ini.

3.         Kumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi ini.

4.         Pengujian benar atau salah:

  • Uji Legal,
  • Uji Regulasi/Standar Profesional,
  • Uji Intuisi, à Rule-Based Thinking
  • Uji Publikasi à Ends-Based Thingking
  • Uji Panutan/Idola à Care-Based Thingking

5.         Pengujian Paradigma Benar lawan Benar. (Paradigma Dilema Etika).

6.         Melakukan Prinsip Resolusi / Pengambilan keputusan.

7.         Investigasi Opsi Trilema

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline