Lihat ke Halaman Asli

Untuk Seorang Istri

Diperbarui: 17 Juni 2015   06:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Lilin-lilin kecil yang indah mengusir kegelapan.
Tangan yang halus penuh kelembutan.
Senyum indah yang meneduhkan.
Adalah kebahagiaan ketika dua nafas menjadi satu..

Berjalan melewati lorong-lorong waktu.
Berlari melewati hari-hari tanpa sepi.

Ketenangan ketika lelah disambut senyuman.
Keindahan ketika amarah dijumpai kesabaran.
Dan kesedihan adalah ketika mereka menyakitimu.

Andai harapan semudah bernafas..
Andai mimpi dapat dibeli..
Aku akan menukar semua kebahagiaanku dengan kesedihanmu..
Aku mau meminta sakitmu dan memberikan sehatku..

Engkau menghangatkan hari, meski tak seperti matahari.
Engkau menerangi gelap, walau bukan seperti bulan.
Engkau menguatkan kehidupan, biarpun tidak seperti karang.
Dan engkau tidak tergantikan meski dunia dan seisinya ingin menggantikanmu..

Jiwa ini hanya untuk bersamamu..
Raga ini hanya untuk menjagamu..
Hidup ini hanya untuk membahagiakanmu..

Meski hidup tidak abadi, tetapi rasa ini hidup abadi meski kita telah pergi.
Walau kita akan terpisah, namun jiwa ini akan selalu bersama.

Suatu hari, akan ada cerita indah ditaman abadi.
Suatu masa, akan ada kebahagiaan bersama...disurga.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline