Lihat ke Halaman Asli

Kekasih Terakhirku Adalah Kematian

Diperbarui: 17 Juni 2015   06:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dimana semua keterasingan akan selesai.
Adalah ketika tangan tak mampu menggenggam apapun.
Dan semua akan berubah, semua akan musnah..

Dimana akal benar-benar tak kekal.
Ketika logika mulai menggila.
Dan semua teori hanya menjadi sebuah tragedi.

Ini adalah bagian kecil dari cerita nyata.
Sebuah penghapusan fatamorgana tanpa realita.
Sebuah cerita dimana kegembiraan dan ketakutan bersatu..
Sebuah mimpi dimana ilusi benar terjadi.

Akan ada banyak darah..
Akan ada banyak tangisan..
Akan ada banyak jeritan..
Dan takan ada kekuatan apapun yang mampu melawan.

Ketika semua mimpi menjadi senjata bunuh diri.
Ketika semua pengorbanan menjadi sebuah penyesalan.
Dan ketika rasa takut tak mampu mencekik untuk membunuh.

Tiada ampunan..
Tiada keajaiban..
Tiada pilihan..

Airmata dan darah takan dapat melawan arah.
Jerit dan tangis takan mampu mengangkat sebuah penggaris.

Dia akan datang..
Dia akan benar-benar menjemput..

Dialah kekasihku.
Dialah kekasih kamu.
Dan dialah kekasih terakhir semua orang..

Dia yang akan kita temui terakhir.
Dia yang akan menjemput kita.
Dan dia adalah hari, dari akhir sebuah dunia..




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline