Lihat ke Halaman Asli

Dewa Ayu Indah Yani

Mahasiswa Undiksha

Lima Dasar Kehidupan Agama Hindu

Diperbarui: 20 Maret 2023   23:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Agama adalah hal yang hakiki dan mutlak. Agama merupakan keyakinan kepada tuhan serta segala sesuatu yang berkaitan dengan keyakinan itu. Agama diturunkan dan diwahyukan oleh Tuhan Yang Maha Esa, oleh karena itu ajaran agama tidak dapat dirubah. Agama sendiri bersifat sebagai rambu kehidupan yang mengatur pola serta tingkah laku manusia agar tidak terjerumus ke jalan yang salah. 

Umumnya agama selalu mengajarkan hal-hal yang baik kepada umatnya, adanya agama menjadikan para umat manusia lebih mentaati aturan dalam hidup. Sesungguhnya agama bersifat kekal abadi, hal tersebut dikarenakan agama sudah dibawa manusia sejak dilahirkan ke dunia. 

Di Indonesia sendiri terdapat banyak agama yang diakui, salah satunya yaitu Agama Hindu. Agama Hindu atau yang disebut juga Hinduisme merupakan agama dominan di Asia Selatan terutama di India dan Nepal yang mengandung aneka ragam tradisi. Sebagian orang mengklaim bahwa Agama Hindu merupakan agama tertua di dunia yang masih bertahan sampai sekarang. 

Dalam Agama Hindu kata Agama berasal dari bahasa Sanskerta yang berarti datang mendekat, yangmana datang mendekat yang dimaksud yaitu datang kepada Tuhan dan mendekat kepada ajarannya.

Agama Hindu senantiasa selalu mengajarkan umatnya untuk terus dekat kepada sang maha pencipta. Kepercayaan ini meliputi berbagai aliran diantaranya, Saiwa, Waisnawa, dan Sakta. Agama Hindu memiliki suatu pandangan luas akan hukum dan aturan mengenai moralitas sehari-hari yang berdasar pada karma, darma, dan norma kemasyarakatan.

Pondasi penting dalam beragama adalah kepercayaan atau keyakinan. Dengan dasar yang kuat maka keyakinan umat tidak akan mudah goyah. Agama Hindu juga memiliki dasar keyakinan yang disebut dengan Panca Sradha. Menurut buku Menyemai Benih Dharma Perspektif  Multidisiplin yang diterbitkan Yayasan Ahmar Cendekia Indonesia, secara etimologi, Sradha berasal dari kata "srat" yang berarti hati dan "dha" yang artinya menempatkan. 

Berdasarkan kedua arti kata tersebut, dapat dipahami bahwa Sradha sebagai keyakinan atau kepercayaan terhadap sesuatu. Dalam buku Pura Dalem Penataran Manik Tirta yang disusun Komang Indra Wirawan, Sradha dalam kehidupan sehari-hari dapat dimaknai sebagai pelaksanaan upacara pemujaan kehadapan arwah leleuhur sebagai kewajiban umat Hindu. 

Secara etimologi, Panca Sradha terdiri dari kata Panca dan Sradha, Panca yang artinya lima dan Sradha yang berarti keyakinan atau kepercayaan. Jadi Panca Sradha merupakan lima dasar kepercayaan atau keyakinan. Kepercayaan yang dimaksud ialah percaya adanya Brahman, Atman, Karma Phala, Punarbhawa, dan Moksa. 

Pertama, percaya adanya Brahman yangmana dapat kita artikan bahwa umat Hindu mempercayai hanya ada satu Tuhan yaitu Sang Hyang Widhi Wasa. Hal tersebut tertulis dalam Chandogya Upanisad berbunyi " Ekam Eva Avityam Brahma" artinya "Tuhan itu hanya satu tidak ada yang kedua". Upanisad mengajarkan Brahman memiliki dua aspek, diantaranya Saguna Brahman dan Nirguna Brahman. 

Saguna Brahman merupakan tuhan dalam manifestasinya, dia berwujud, memiliki aspek, atribut, dan sifat. Saguna Brahman ditujukan bagi para Ajnani. Sedangkan Nirguna Brahman merupakan tuhan yang tidak termanifestasikan, kosong, tidak terwujud, tidak dapat dicapai dengan akal pikiran serta panca indra. Nirguna Brahman diperuntukkan kepada para Jnani. Kedua, percaya adanya Atman, Atman merupakan jiwa atau roh yang terdapat dalam tubuh kasar seluruh makhluk hidup.

Atman bersifat kekal, oleh karena itu dalam proses kehidupan dikenal dengan adanya Reinkarnasi. Reinkarnasi memiliki pengertian yaitu kehidupan kembali dengan Atman yang sama dengan kehidupan sebelumnya. Atman memberikan kehidupan kepada setiap makhluk hidup, manusia akan meninggal apabila atman meninggalkan badan, atman yang menghidupi badan disebut dengan Jiwatman. Jiwatman dipengaruhi oleh hasil perbuatan di dunia ini. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline