Lihat ke Halaman Asli

I Dewa Nyoman Sarjana

profesi guru dan juga penulis.

Pembelajaran Intuitif, Kontekstual, Kritis

Diperbarui: 17 Maret 2024   13:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Input sumber gambar poto sendiri

Pembelajaran Intuitif, Kontekstual, Kritis

*Tulisan ini adalah kutipan kecil dari buku yang saya buat dengan Prof Indrajit. yang berminat boleh memesan

 

Dalam https://kbbi.web.id intuisi adalah: daya atau kemampuan mengetahui atau mema-hami sesuatu tanpa dipikirkan atau dipelajari; bisikan hati; gerak hati. Menurut Myers (2002), intuisi adalah pengetahuan tentang hal-hal yang tidak diketahui, karena individu tidak menyadari bahwa sebenarnya pengetahuan tersebut telah dimilikinya. Day (2006) juga menjelaskan bahwa intuisi adalah sebuah proses non-linier dan non-empiris dalam memperoleh serta menafsirkan informasi untuk menjawab pertanyaan.

Seseorang yang menggunakan intuisi biasanya akan menjawab pertanyaan dengan cepat tanpa memerlukan waktu untuk berpikir. Menurut Butler (2003), istilah intuisi merujuk pada sekumpulan proses fisik yang membuat seseorang tetap bertahan hidup, yang berlangsung tanpa disadari dan memberi sinyal-sinyal mengenai apa yang telah terjadi dan apa yang akan terjadi.

Intuisi bukanlah perasaan yang logis. Bukan juga hasil dari serangkaian langkah yang dipertimbangan yang dapat dijelaskan. Sebaliknya, intuisi didasarkan pada pengetahuan yang mendalam, prosesnya terasa alami, bahkan hampir naluriah. Sementara itu, intuisi yang muncul secara cepat dan biasanya bermanfaat, meski tidak selalu sepenuhnya akurat. 

Otak bawah sadar mencoba mengenali, memproses, dan menggunakan pola berpikir berdasarkan pengalaman sebelumnya dan tebakan terbaik. Psikolog percaya bahwa intuisi bergantung pada kekuatan pencocokan pola, karena pikiran mencari pengalaman yang disimpan dalam memori jangka panjang, untuk situasi serupa. Serta, menyajikan penilaian saat ini berdasarkan pada pengalaman.

Firasat sering kali benar, tapi orang cenderung memberikan kepastian bahwa intuisi itu tidak selalu tepat. Orang cenderung lebih mengandalkan pengalaman dibandingkan perasaan sejenis, seperti dalam pembentukan kesan pertama. Meski begitu, intuisi sering diperlukan dalam mendeteksi penipuan dan bentuk bahaya lainnya, dan dalam mendeteksi orientasi seksual. 

Intuisi memang memiliki nilai dalam pengambilan keputusan yang sulit. Sebuah studi menunjukkan bahwa bahkan setelah seseorang menganalisa banyak data, informasi yang didapat tidak memberitahu apa yang harus dilakukan. Nah, disitulah intuisi dijadikan panduan.

Para ahli juga menemukan bahwa intuisi, tidak peduli seberapa benar rasanya, lebih dapat diandalkan dalam beberapa bidang aktivitas dibandingkan yang lain. Misalnya, intuisi dapat membantu kamu menghasilkan ide-ide baru. Banyak situasi sebenarnya yang menggunakan kombinasi pertimbangan reflektif yang disengaja dan intuisi secara otomatis.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline