RUMAH ADAT
Bapak,ibu. Inilah salah satu rumah saya yaitu rumah adat yg ada di kampung, di tanah kelahiran saya. Kalau di Bali ini di sebut balai dadia atau balai Bandung. Balai ini pada umumnya ditiduri oleh orang yg dianggap menjadi tetua di klg. Balai ini juga sering digunakan pertemuan atau sangkep bhs balinya.
Bagi keluarga mampu dan punya tanah luas, masih banyak bangunan semacam ini di dalam satu area rumah. Seperti balai dangin atau timur, balai gede, balai dauh atau barat, tentunya dapur, KM, dan tebo atau tempat dibelakang menampung alat atau bahan yg tidak berguna. Pada umumnya tebo digunakan utk berkebun kebutuhan sehari2 utamanya utk upakara.
Bagaimana dengan biaya?. Membangun rumah Bali semacam ini, tentu biayanya dua kali lipat bahkan lebih dari rumah biasa. Hal ini disebabkan oleh bahan bangunan yg terpilih dan ongkos tukang yg lebih mahal.
Seperti rumah saya ini, kalau dihitung total habisnya kurang lebih 400juta. Sebagai gambaran nempel ukiran dan bahan itu sudah 60jt.
Itu sebagai informasi ttg bangunan rumah di Bali. Semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H