Lihat ke Halaman Asli

I Dewa Nyoman Sarjana

profesi guru dan juga penulis.

Mengapa Kau Lupakan Malam

Diperbarui: 27 Agustus 2023   00:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Mengapa Kau Lupakan Malam

Sekalian aku duduk di sini
beratap awan hitam bermandikan embun dan aku tetap termangu seperti pertapa merenung menanti satu kata perjanjian  bidadari menurut tenung asmara yang terlontar dari wicara musim semi dulu

Sekalian aku jelajahi pelataran taman kota sorotan lampu merkuri mempermalukan wajah gelisahku yang tak bisa sembunyi sementara laron laron seperti berdansa meluapkan kegembiraan

Sampai pukul sembilan malam tersisa dua sigaret yang sengaja kubawa tuk tunjukkan kejantanan ternyata sia sia hanya menambah kepalaku memendam gelisah atas kesetiaan berbalut kebohongan

Mengapa kau lupakan malam ini malam  perjamuan yang dimimpikan begitu indah ternyata hanya harapan gelap segelap bayang dirimu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline