Terlanjur Salah Di Matamu
Perjanjian pagi itu kutepati
"bawa saja serpihan cinta" katamu
yang kubawa tiada lagi serpihan
tapi cinta sepenuh hati
kau takkan temukan
dari sudut mana kekuranganku
Tapi memang dirimu
diselimuti api cemburu
tetap saja sambutan membara
menghiasi perjamuan ini
tikaman menghujam
bahwa aku bersandiwara
menyelimuti kebisuan
Terlanjur salah di matamu
tapi aku bertahan memilikimu
karena sempurnamu
lebih berarti
dalam jalan hidupku
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H