Lihat ke Halaman Asli

I Dewa Nyoman Sarjana

profesi guru dan juga penulis.

Membangun Pendidikan di Indonesia Jangan Berhalusinasi

Diperbarui: 28 Juli 2023   20:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 sumber gambar poto sendiri

KURIKULUM TIDAK PERNAH SALAH

Semangat pada setiap pemerintahan di Indonesia  untuk membangun pendidikan secara teori tidak pernah pudar. Ini terbukti dalam setiap pergantian menteri selalu terjadi perubahan. Dan perubahan itu tidak tanggung tanggung yaitu pergantian kurikulum.

Apakah kurikulum tidak boleh diganti? Sering terjadi kekeliruan dalam setiap pergantian kurikulum. Kadang  banyak yang berpikir pergantian kurikulum identik dengan proyek. Identik dengan kebijakan agar terkesan bekerja.

Padahal, sesungguhnya secara mentah kurikulum itu semacam target atau sasaran yang ingin dicapai dalam kurun waktu tertentu. Dan tidaklah salah bila kurikulum itu diganti dalam periode tertentu.

Lalu dimananya yang salah? Implementasi dari kurikulum untuk dinegara seperti Indonesia pasti akan banyak tantangan. Indonesia yang beragam dari segala aspek kehidupan memerlukan pendekatan yang harus karakteristik pula.

Beberapa kali sudah kurikulum berubah? Yang saya tahu kurikulum tahun 71, kurikulum 84, kur. KBK, kur. 2013 dan terakhir Kur.Merdeka. sampai pada Kurikulum Merdeka, saya paling tidak suka ahli pendidikan, tokoh2 yang dididik atas kurikulum sebelumnya, mati matian menghujat seolah kurikulum sebelumnya gagal, jelek bahkan dikatakan memenjarakan siswa. Na, terus dia sukses sekarang dididik dengan kurikulum apa? Apa belajar di rumah? Apa tidak sekolah?

Pandangan semacam  ini perlu dihindari. Alangkah elok dikatakan kalau Kurikulum sekarang adalah penyempurnaan dari kurikulum sebelumnya. Coba lihat beberapa buku pelajaran yang muatan isinya masih digunakan. Apa 100% berubah.

Yang sangat dirasakan dari penerapan kurikulum sekarang adalah pada pola pendekatan, modwl, gaya belajar dan pembelajaran. Siswa dari awal diupayakan ada pemetaan potensinya. Mska dsri itu belajar siswa ada kurikuler Ko kurikuler, ekstra kurikuler termasuk P5.

Terkait P5, ini menjadi sesuatu yang menarik dan saya pikir cukup berani. Mengapa? Ya karena tantangannya pastilah berat. Ketika berbicara implementasi nilai P5, substansinya luas dan mendalam. Pertanyaannya bagaimana kalau ini tidak menampakkan hasil? Katakanlah siswa kita tidak nampak berwawasan global dari kompetensi lulusan yang dihasilkan?

Itulah keberanian jajaran kementerian saat ini. Terobosan-terobosan luar biasa. Sangat menarik memang paradigma baru dari Kurikulum Merdeka. Dan di tahun ke dua ini semoga akan mendapatkan hasil yang lebih baik dari sebelumnya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline