Lihat ke Halaman Asli

Menunggu

Diperbarui: 25 Juni 2015   01:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


Di sebuah ketenangan aku hanya bisa terdiam dan mengeluarkan tetesan air mata.
Di sebuah keramaian aku hanya bisa terdiam dan memikirkanmu.
Di hadapan semua orang aku hanya bisa tersenyum palsu agar mereka tidak mengetahui kalau hati ini sedang terluka.
Semua berubah..
Semua terasa hampa...
Ketika engkau pergi secara diam.diam dan perlahan.
Aku hanya terdiam disini dan aku hanya bisa mengeluarkan tetesan air mata yang bagimu tidak berguna.
Tapi ini memang caraku untuk mengeluarkan rasa sakit yang ada di dalam hati.
Mungkin mereka menganggapku wanita bodoh karena tetap mengharapkanmu disampingku padahal engkau sudah pergi. Tapi aku tetap tak perduli apa kata mereka, karena memang aku berharap engkau tetap disampingku.
Entah kapan harapan itu akan mendapat sebuah jawaban, aku hanya bisa menunggunya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline