Lihat ke Halaman Asli

Devote Labelindo

Perusahaan yang bergerak dibidang jasa pembuatan label baju. Mulai dari wovendamask, label sati, hangtag, 3d patch dan sebagainya

Maluku Masih Banyak Butuh Konsultan Pemetaan!

Diperbarui: 14 September 2020   14:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Provinsi Maluku merupakan provisi kepulauan yang berada di Indonesia bagian timur. Batas sebelah utara adalah Laut Seram, sebelah selatan adalah Lautan Indonesia dan Laut Arafura, sebelah Timur adalah Provinsi Papua dan sebelah barat adalah Laut Sulawesi. Sebagai daerah kepulauan, Maluku terdiri dari 92,4% lautan, 7,6% daratan dengan jumlah pulau yang mencapai 1.412 buah, dan panjang garis pantai hingga 10.662 km. Kondisi topografi Kepulauan Maluku meliputi dataran rendah, bukit, dan gunung. Banyaknya perairan di Maluku membuat potensi sumber daya laut di Maluku menjadi sangat berlimpah. Pemetaan dan pemeliharaan sumber daya laut di Maluku menjadi hal yang penting untuk dilakukan. Pengetahuan terhadap kondisi yang ada membuat pengelolaan yang akan dilakukan menjadi lebih efektif dan efisien.

Sebagai daerah kepulauan, sektor kelautan dan perikanan di Provinsi Maluku merupakan sumber utama pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut. Potensi perikanan tangkap di Maluku tercatat mencapai 1,72 juta per tahun. Dalam mengoptimasi pengelolaan sumber daya perikanan, diperlukan pemetaan daerah potensi penangkapan ikan yang dilakukan oleh pemerintah daerah secara berkala. Hasil dari pemetaan potensi ini selanjutnya akan didistribusikan ke nelayan agar mempermudah nelayan mencari ikan di laut. Pemetaan potensi penangkapan ikan ini juga dapat mengurangi overfishing (kelebihan tangkap) dan underfishing (pemanfaatan belum maksimal). Pemetaan potensi penangkapan ikan bisa dilakukan melalui citra satelit. Pengolahan citra satelit agar bisa didapatkan area penangkapan ikan dilakukan menjadi beberapa tahapan. Mulai dari koreksi radiometric dan geometrik, penambahan informasi angin dan arus, hingga penambahan informasi terkait daerah upwelling. Hasil akhirnya berupa lokasi yang berpotensi terdapat ikan.

Maluku juga memiliki keanekaragaman hayati laut dunia mengingat Provinsi ini memiliki 76% spesies karang dunia dan 37% spesies ikan karang dunia. Pemeliharaan karang ini harus dilakukan untuk melestarikan spesies karang. Cara untuk mengetahui kondisi bawah laut adalah dengan survey bawah laut menggunakan water autonomous vehicle yang memiliki kamera anti air. Kamera akan menangkap gambar kondisi bawah laut. Autonomous vehicle juga mempermudah manusia untuk mengetahui kondisi laut dalam karena kemampuan menyelam manusia sangat terbatas. Survey menggunakan autonomous vehicle yang mampu mengetahui kondisi bawah laut dapat dilakukan oleh konsultan pemetaan yang berpengalaman dan didukung oleh peralatan survey yang mutakhir.

Nah, sekian penjelasan dari tim Global Eksplorasi Indonesia mengenai kondisi di Kepulauan Maluku. Dapat disimpulkan bahwa Kepulauan Maluku masih memerlukan jasa konsultan pemetaan, terutama pemetaan laut. Semoga artikel ini dapat memberi referensi bagi kita semua. Sampai jumpa di artikel selanjutnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline