Jakarta merupakan ibukota negara Indonesia. Jakarta merupakan kota metropolitan terbesar di Indonesia. Pusat bisnis, pemerintahan, pendidikan, semua ada di kota ini. Jakarta terletak di pesisir bagian barat laut Pulau Jawa. Jakarta merupakan pusat pemerintahan nasional sehingga pembangunan insfrastruktur di Jakarta berkembang dengan pesat. Masifnya pertumbuhan populasi di Jakarta menyebabkan jumlah hotel, apartemen, dan pusat perbelanjaan selalu mengalami peningkatan.
Pembangunan yang sering dilakukan di Jakarta tak lepas dari peran konsultan pemetaan. Konsultan pemetaan tak hanya mampu membuat pemetaan untuk infrastruktur, namun konsultan pemetaan juga berperan pula dalam pemeliharaannya.
Adanya konsultan pemetaan mampu mengidentifikasi kemiringan gedung tinggi hingga mengidentifikasi deformasi atau penurunan tanah di Jakarta agar dapat segera dicari solusi untuk permasalahan tersebut.
Banyaknya populasi dan pembangunan di Jakarta membuat kota ini memiliki beban yang sangat berat. Beban ini mengakibatkan tingkat penurunan tanah di Jakarta menjadi sangat cepat. Penurunan tanah ini bisa menyebabkan berbagai macam bencana di Jakarta seperti banjir dan intrusi air laut atau perembesan air laut ke daratan. Sedangkan banyaknya populasi di Jakarta juga mengakibatkan perubahan iklim mikro di Jakarta menjadi tidak menentu.
Selain itu, Jakarta juga rawan terhadap gempa bumi karena dilalui tiga tiga zona patahan yaitu patahan Baribis, patahan Kendeng dan patahan Indo-Australia yang terletak di selatan Pulau Jawa. Banyaknya populasi di Jakarta membuat upaya mitigasi bencana harus diberi perhatian khusus agar dapat mengurangi korban jiwa saat terjadi bencana.
Pemetaan zona rawan bencana, penerbitan surat izin bangunan tahan gempa, pembangunan bendungan dan sumur resapan air untuk menampung air hujan harus dilakukan. Hal-hal tersebut bisa dilakukan oleh konsultan pemetaan.
Jakarta merupakan tempat orang mengadu nasib. Banyak orang dari desa datang ke Jakarta untuk mencari pekerjaan. Namun, tak semudah itu mencari pekerjaan di Jakarta karena pesaingnya juga banyak. Banyak orang gagal mencari pekerjaan di Jakarta yang berakibat pada pengangguran dan kemiskinan. Angka kemiskinan di Jakarta selalu meningkat apalagi di tengah pandemi COVID-19.
Untuk mengatasi kemiskinan ini, pemerintah telah memberikan banyak bantuan. Namun, apakah bantuan tersebut sudah tepat sasaran? Hal tersebut masih menjadi pertanyaan. Perlu adanya sistem informasi berbasis lokasi yang mampu mendeteksi lokasi keluarga miskin dan tracking bantuan.
Sistem ini jika dikembangkan dengan baik akan mampu mengurangi penduduk miskin, mendeteksi keluarga yang benar-benar miskin dan yang mengaku-ngaku miskin, serta mengawal turunnya bantuan dari pemerintah ke masyarakat sehingga dapat mengurangi potensi korupsi. Pembuatan sistem informasi ini membutuhkan tenaga konsultan pemetaan yang ahli dalam pembuatan web-GIS dan analisis spasial.
Meskipun Jakarta merupakan kota besar yang sudah maju, tim Global Eksplorasi Indonesia banyak permasalahan di Jakarta yang membutuhkan peran konsultan pemetaan. Semoga artikel ini dapat menjadi referensi bagi kalian semua. Sampai jumpa di artikel selanjutnya yah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H