Lihat ke Halaman Asli

Devi Yudiantini

Mahasiswi STAHN MPU KUTURAN SINGARAJA mengambil Program Studi Ilmu Komunikasi

Sastra Bali Klasik: Geguritan dan Kidung

Diperbarui: 8 Juli 2021   06:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Workshop sastra Bali Klasik Puri kawuhan Ubud, Narasumber dan Moderator Workshop sastra Bali Klasik dengan tema Geguritan dan Kidung (Dokpri)

Ajang Kreasi Sastra yang digelar oleh Yayasan Puri Kawuhan Ubun merupakan serangkaian kegiatan lomba yang akan berakhir pada 28 Agustus 2021. Workshop sastra bali klasik dilaksanakan pada sabtu (5/6) dengan mengambil 

Kata pengantar sebelum acara Workshop Sastra Bali Klasik dimulai diberikan oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. "Dunia seni adalah satu dunia lain yang mengisiruang-ruang kehidupan bangsa yang membuat kita semangat dan tidak jenuh dalam menghadapi pandemi. Kalau hari ini ada sastra bali klasik saya pasti tidak sampai kesana, tapi saya selalu mengapresiasi Bali, saya mengenakan pakaian Bali, jika ke Bali sampai disana saya langsung mencopot celana karena disanalah dunia wisata. Seniman, sastrawan harus mengisi ruang-ruang yang memang di miliki oleh Bali" ungkapnya 

Selain Menteri Perhubungan yang memberikan kata pengantar sebelum Workshop Sastra Bali Klasik di mulai, kata pengantar juga diberikan oleh Ketua Yayasan Puri Kawuhan Ubud Bapak Ari Dwipayana.

Kegiatan Workshop Sastra Bali Klasik membahas dua hal di yaitu terkait geguritan dan kidung. Kegiatan pertama akan di isi oleh Bapak Windu Sancaya dan di pandu oleh moderator Guna Yasa, wokrshop hari ini bertemakan "Ngawi Geguritan". Pembahasan yang kedua mengenai Kidung akan diberikan oleh Bapak I Wayan Suteja dan di pandu oleh moderator Guna Yasa.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline