Lihat ke Halaman Asli

Menemukan Kebutuhan dan Kekuatan Siswa dalam Pembelajaran Diferensiasi

Diperbarui: 29 Desember 2022   23:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pembelajaran berdiferensiasi merupakan salah satu cara berpikir yang sangat penting tentang proses belajar mengajar pada abad ke-21 ini. Pembelajaran diferensiasi bukanlah suatu hal yang baru dalam dunia pendidikan.  Pembelajaran diferensiasi sejalan degan filosofi pemikiran Kihajar Dewantara bahwa pendidikan memberikan tuntunan terhadap segala kekuatan kodrat yang dimilki anak agar anak mampu mencapai keselamatan dan kebahagian yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Maka dari itu seorang pendidik hanya menuntun tumbuh atau hidupnya kekuatan kodrat yang ada pada anak agar dapat memperbaiki lakunya serta menumbuhkan kekuatan kodrat anak.

Pembelajaran diferensiasi menargetkan pembelajar untuk mempelajari apa yang benar-benar mereka butuhkan sesuai dengan kekuatan kodrat atau bakat dan minat mereka, sehingga proses pembelajaran yang terjadi di kelas dapat memenuhi kebutuhan belajar setiap individu. Ketika pendidik banyak belajar mengenal potensi siswanya maka pembelajaran yang profesional, efisien dan efektif akan tercipta.

Pembelajaran diferensiasi ini dapat merubah pola mengajar konvensional yang berpusat pada guru (Teacher Centered) yang hanya menonjolkan kemampuan intelektual sehingga mengabaikan bakat dan minat siswa, menjadi pola berpusat kepada siswa (Student Centered) sehingga siswa bahkan guru dapat leluasa mengembangkan potensi dirinya dan dapat saling bekerja sama untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Dalam pelaksanaan pembelajaran diferensiasi pendidik harus memperhatikan 4 komponen penting di bawah ini:

1. Isi/Konten, meliputi apa yang dipelajari siswa yang dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan dan gaya belajar siswa

2. Proses, terkait dengan bagaimana siswa mengolah ide dan informasi seperti optimalisasi kerjasama kelompok

3. Produk, terkait dengan apa yang telah mereka pelajari dengan suatu hasil yang konkret, seperti laporan, brosur dll

4. Lingkungan Belajar, terkait dengan iklim kelas yang dapat menciptakan kenyamanan belajar, adanya pedoman mengenai proses              pembelajaran dll

 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline