Lihat ke Halaman Asli

FACIUS CHANGE

Jurnalwan

"Young But Golden: Sebuah Bentuk Komunal Religiotas Natal (Remaja/ Naposo Bulung HKBP Pakam Raya Selatan)"

Diperbarui: 15 Desember 2023   12:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

                                                                                                                       

     

                                                                                                                          (1 Tim 4:12)

         Kemungkinan di masa kini, Anda pernah mendengarkan sebuah bentuk pernyataan yang mengatakan: “bahwa darah muda, ialah darah yang haus akan sebuah pencapaian,” masa-masa yang di mana remaja ingin menujukan jati diri-Nya, Ia akan selalu ingin menjadi panutan atau sesuatu yang istimewa bagi orang lain. Masa dewasa kini, remaja akan terus menunjukan dan memberikan sebuah esensi diri. Ini memiliki makna yang bermaksud dimana, Ia ingin menampilkan akan kelebihan dalam diri-Nya untuk berguna bagi orang sekitar. Remaja ialah masa perubahan atau peralihan dari anak-anak ke masa dewasa yang meliputi perubahan biologis, perubahan psikologis, dan perubahan sosial (Sofia & Adiyanti, 2013).

        Terlebih ketika ia berada dalam masa transisi dalam pencarian jati diri dalam bentuk peralihan dari masa anak-anak (12-16 tahun) ke masa pra-dewasa (17-20 tahun), tindakan dan perilaku mereka sering di jumpai dengan berbagai kepanasaranan.  Seyogyanya ini digambarkan juga dengan pencarian jati diri mereka kepada Tuhan-Nya yang memicu akan sebuah "Komunal Religiotas", hal ini ingin yang ditujukan oleh para remaja/naposo bulung HKBP Pakam Raya dalam mencerminkan diriNya sebagai sebuah bentuk Young but golden (muda tetapi emas).

        Tentu religiotas akan terbentuk juga, karena kepercayaan dari diriNya untuk mengikuti Tuhan, dan bukan karena hanya sebuah bentuk dari ajaran agama, atau bawaan dari keluarga saja. Tetapi bentuk sebuah kereligiotasan yang terbentuk karena kesiapan diri dalam mengikuti perintah Tuhan, lalu apakah remaja sudah melakukanNya dalam tindakan diri? Sebuah argumen memang belum bisa dilihat jika kereligiotasan itu ditujukan hanya untuk diriNya, tetapi untuk bersama. Maka dari sini anda akan mengenal tentang apa pentingnya sebuah hubungan yang dekat dalam kereligiotasan.

         Dalam kegiatan remaja dan naposo ini berinisiatif dalam menujukan diri dan kereligiotasan diri dengan menjadi sebuah teladan pada sesama, yang mengambil inti berangkat pada Kitab Aspotel yang disampaikan Paulus ke anak-Nya dalam iman kasih dan kepercayaan-Nya yaitu, Timotius untuk menguatkan dan meyakinkan dia, di dalam bentuk sebuah pelayanan-Nya dalam bentuk upaya penginjilan di Efesus.  Dalam bentuk teosentris, melawan ajaran sesat mengenai Tuhan mengarahkan pada tindakan dan perilaku peribadahan yang benar kepada jemaat. Dalam hal ini juga Rasul Apostel Paulus menguatkan dan mengajarkan secara pribadi untuk menjadikan anakNya kasih dalam Tuhan, untuk jangan ada siapapun yang menganggap ia rendah karena masih muda tetapi Aspotel Paulus membawa Ia untuk menjadi pribadi yang kuat dan pribadi yang siap menjadi teladan dan biarlah roh Allah yang ada padamu (Bnd. 1 Tim.4: 12 dan 2 Tim 1:1 dan Yer. 1;8 dan Kel. 3:12). Pada dasarnya tindakan ajakan di sini, karena perubahan untuk membawa sebuah prinsip hidup akan kedewasaan dan ini yang ingin disampaikan pada kegiatan natal yang telah di adakan remaja.

           Dari konteks inilah para remaja dan naposo HBKP Pakam Raya diajak untuk, memiliki teladan seperti Timotius bukan saja dalam perkataan tetapi perilaku yang harus konstruktif. dari sinilah dapat terlihat usaha dari remaja yang melakukan beberapa kegiatan seperti; latihan, baik dalam pengumpulan dana, pendiskusian yang baik dan pengarahan dari ketua, seksi-seksi, dan juga dari Amang Pendeta gereja setempat. Usaha yang ditampilkan dalam waktu satu minggu juga kian bahwa remaja telah mencerminkan bagaimana kehidupan pemuda dalam komunal kereligiotasanNya dalam keagamaan sendiri, menjadi tindakan nyata serupa yang digambarkan Paulus ke Timotius (1 Tim. 1:2-3, 2 Tim 1:1, 2 Tim 8) dan juga Allah ke Musa dalam menguatkan kepercayaan akan esensi diriNya sendiri.

            Kini para remaja dan naposo telah melaksanakan natal secara bersama dan telah terlaksana kembali di kegiatan remaja/naposo HKBP Pakam Raya, mereka adalah bunga gereja yang memiliki kelebihan masing-masing dan inilah harta gereja itu sebenarnya Young But Golden, muda tapi emas. Remaja dan naposo, juga kian turut dalam melakukan dan berpartisipasi dalam melaksanakan kegiatan peribadahan natal yang sanggat hikmat, kegiatan latihan natal juga menjadikan sebuah bentuk kereligiotasan kesamaan remaja/Naposo Hkbp Pakam Raya. Mungkin tidak muda menjadi sesosok yang kuat dan berpendirian bagi remaja untuk melaksanakan natal, tetapi jika kita lihat bagaimana Aspotel Paulus meneguhkan anakNya, ini juga mengajak sesuatu pesan khusus bagi remaja, untuk menjadikan semua remaja di dunia mengingatkan tentang pesan apa Tuhan menempatkan dan menugaskan anakNya di dunia ini akan kurnia, firman dan Wahyu Tuhan, yang selalu mengatakan "Lalu Yesus berkata, "Segala sesuatu sudah diserahkan Bapa kepada-Ku. Tidak seorang pun mengenal anak, selain Bapa. Tidak ada juga yang mengenal Bapa selain Anak, dan orang-orang kepada siapa Anak itu memperkenalkan Bapa (Mat 11:27), penulis kemudian beroposisi bahwa memang Tuhan sudah memfirmankan anaknya dan menghidupkan anaknya dalam kasih kurnia yang tak terhingga, kiranya Tuhan menjadikan kita semua sesuai dengan keingginannya. 

Penulis

Boni Fasius Sih0mbing

Editor

Rambo Josep Tambunan 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline