Lihat ke Halaman Asli

Klasifikasi Biaya dan Perilaku Biaya dalam Perusahaan Manufaktur

Diperbarui: 4 April 2017   18:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Oleh: Devi Utari Widhowati/ Akuntansi/ 20140420315/ Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Dalam pengelolaan bisnis atau usaha, biaya merupakan hal yang sangat penting. Hal ini dikarenakan dalam membangun usaha perlu adanya sumber daya yang dikorbankan untuk mencapai tujuan atau sesuatu yang diingin di masa depan yang akan diperoleh. Tanpa adannya sesuatu yang dikorbankan maka usaha tersebut tidak akan berjalan seperti yang diharapkan, apabila hal yang diinginkan besar maka sesuatu yang harus dikorbankan jumlahnya harus besar pula. Dalam ilmu akuntansi manajemen biaya merupakan hal yang sangat penting sehingga terdapat beberapa perilakuan khusus terhadap biaya. Akan tetapi tidak semua biaya terdapat perlakuan khusus dalam akuntansi. Biaya dalam akuntansi manajemen mendapatkan perilakuan khusus dengan alasan karena banyaknya jenis biaya, dimana biaya diklasifikasikan kedalam beberapa jenis sesuai dnegan kebutuhan manajemen sehingga perilaku yang diberikan akan berbeda pula.

Sebelum membahas lebih jauh mengenai biaya, terlebih dahulu akan dibahas pengertian biaya. Biaya adalah sumber daya atau kas dan setara kas yang dikorbankan untuk memperoleh sesuatu dimasa yang akan datang yang akan memberikan manfaat pada suatu organisasi atau perusahaan untuk saat ini atau untuk masa depan. Manfaat yang diperoleh dari pengorbanan sumberdaya akan memberkan dampak positif bagi perusahaan atau organisasi sehingga perusahaan tersebut mampu menjalankan usahanya dan memperoleh profit.

Biaya berkaitan langsung dengan jenis perusahaan atau organisasi bisnis. Biaya yang dimiliki untuk masing-masing jenis perusahaan atau organisasi berbeda-beda karena manfaat yang dicari dari masing-masing organisasi bisnis atau perusahaan juga berbeda. Jenis organisasi bisnis atau perusahaan diantaranya perusahaan manufaktur,  retail (dagang), dan jasa. Perusahan manufaktur yaitu perusahaan bisnis yang kegiantanya mengolah bahan mentah menjadi bahan jadi seperti produk atau jasa. Sedangkan perusahaan retail atau perdagangan yaitu usaha bisnis yang kegiatannya menjual barang yang telah jadi tanpa perlu adanya pengolahan kembali, contoh perusahaan retail yaitu seperti indomart, alfamart, dan swalayan. Perusahaan jasa yaitu perusahaan yang kegiatannya menjual jasa seperti jasa konsultasi, tour and travel, dan jasa reparasi. Kali ini akan dibahas lebih jauh mengenai baiya yang terdapat dalam perusahaan manufaktur.

Dalam perusahaan manufaktur umumnya biaya dibagi menjadi dua jenis yaitu biaya produksi dan biaya non-produksi. Biaya produksi yaitu biaya yang terkait langsung dalam kegiatan produksi tanpa adanya biaya produksi maka tidak dapat menghasilkan produk atau jasa yang akan dijual kepada pelanggan.  Sedangkan baiya non- produksi yaitu biaya yang dikelurakan bukan untuk proses produksi.

Dalam perusahaan manufaktur biaya produksi terdiri dari biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik. Terlebiih dahulu yang perlu diketahui yaitu biaya bahan baku langsung (direct material) merupakan biaya yang menjadi bagian dari produk jadi, sehingga biaya bahan baku langsung dapat ditelusuri dengan mudah secara fisik ke produk yang dihasilkan. Sebagai contoh untuk membuat roti dibutuhkan 1 kg tepung terigu dan 5 butir telur, sehingga biaya bahan baku langsung untuk pembuatan kue tersebut adalah 1 kg tepung terigu dan 5 butir telur. Akan tetapi dalam pembuatan kue tidak hanya menggunakan terigu dan telur akan tetapi terdapat bahan-bahan lain yang digunakan seperti baking powder dan bubuk coklat, bahan-bahan tersebut disebut dengan biaya bahan pembantu karena bahan-bahan tersebut penggunaanya tidak signifikan sehingga ada atau tidak adanya bahan tersebut kue masih tetap dapat dibuat. Bahan pembatu sulit ditelusuri secara fisik ke objek biaya.  Biaya yang kedua yaitu biaya tenaga kerja langsung (direct labor) yaitu tenaga kerja yang terjun langsung dalam proses produksi. Hal ini dikarenakan tenaga kerjalah yang mengolah bahan mentah menjadi produk jadi, biaya tenaga kerja langsung mudah untuk ditelusuri secara fisik ke objek pembebanan biaya. Contoh biaya tenaga kerja langsung yaitu upah untuk tenaga kerja di departemen pencapuran di perusahaan pembuatan kue. Sedangkan biaya tenaga kerja yang tidak dapat ditelusuri secara langsung disebut dengan biaya teanga kerja tidak langsung (indirect labor). Biaya tenaga kerja tidak langsung contohnya gaji supervisor di departemen pencampuran dalam perusahaan pembuatan kue. Biaya ketiga yaitu biaya overhead pabrik (manufacturing overhead) merupakan elemen biaya produksi yang mencakup seluruh biatya produksi yang tidak termasuk kedalam baiya bahan baku langsung (direct material) dan biaya tenaga kerja langsung (direct labor). Biaya bahan baku langsung yang ditambahan dengan biaya tenaga kerja langsung disebut dengan biaya utama atau dikenal dengan prime cost sedangkan biaya tenaga kerja langsung ditambah dengan Biaya Overhead Pabrik (BOP) disebut dengan biaya konversi atau convertion cost.

Elemen biaya kedua dalam perusahaan manufaktur yaitu baiya non-produksi. Biaya non-produksi adalah biaya yang tidak melekat langsung pada produk yang dihasilkan. Sehingga biaya ini tidak dapat ditelusuri ke objek biaya (produk yang dihasilkan). Dalam perusahaan manufaktur biaya non produksi terdiri dari biaya pemasaran dan biaya administrasi umum. Biaya pemasaran atau biaya penjualan adalah biaya-biaya yang dikeluarkan oleh perusahan untuk menangani pesanan konsumen (berhubungan langsung dengan konsumen) agar konsumen menerima produk atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan. Dalam biaya pemasaran dan penjualan terdapat biaya memperoleh pesanan dan biaya pemenuhan pesanan. Contoh untuk biaya pemasaran dalam perusahan manufaktur yaitu biaya iklan, beban angkut penjualan, biaya komisi penjualan, biaya depresiasi kendaraan, biaya gaji bagian penjualan. Sedangkan biaya administrasi adalah biaya yang dikelurkan perusahaan yang terkait dengan manajemen umum organisasi. Contoh biaya administrasi yaitu biaya depresiasi peralatan kantor, biaya gaji karyawan kantor dan manajer.

Setelah mengerti klasifikasi biaya dalam perusahaan manufaktur. Sekarang perlu diketahui mengenai perilaku biaya. Perilaku biaya adalah bagaimana biaya-biaya bereaksi terhadap perubahan aktivitas dalam perusahaan. Artinya apabila aktivitas berubah maka biaya akan ikut mengalami perubahan, perubahan ini dapat berupa kenaikan atau penurunan atau mungkin biaya tersebut tidak mengalami perubahan sama sekali. Perilaku biaya ini membagi menjadi tiga jenis biaya yaitu biaya variabel, biaya tetap, dna biaya semi variabel. Biaya variabel adalah biaya yang berubah apabila terjadi perubahan aktivitas. Aktivitas disini artinya sesuatu yang dapat memicu biaya ikut berubah seperti peningkatan jumlah barang yang diproduksi, jarak tempuh untuk mengantar barang kepada pelanggan, dan biaya jam kerja yang diguankan untuk memproduksi barang atau jasa. Terdapat dua pandangan mengenai biaya variabel yakni apabila dilihat dari total unit yang diproduksi biaya variabel akan mengalami perubahan seiring dengan perubahan aktivitas. Apabila dilihat dari per unit biaya variabel akan tetap sama meski aktivitas mengalami kenaikan atau penurunan. Contoh untuk biaya variabel  dalam  perusahaan manufaktur adalah biaya bahan baku langsung dan baiya tenaga kerja langsung. Sedangkan biaya tetap adalah biaya yang selalu tetap atau tidak mengalami perubahan meski aktivitas mengalami kenaikan atau penurunan. Artinya biaya tetap berbeda dengan biaya variabel, biaya tetap tidak dipengaruhi dengan perubahan aktivitas yang terjadi di perusahaan. Biaya tetap tidak selamanya akan bersifat tetap akan tetapi biaya tetap bersifat tetap untuk jangka waktu tertentu (rentang relevan). Terdapat dua pandangan mengenai biaya tetap yaitu apabila dilihat secara total unit meski tingkat aktivitas mengalami kenaikan atau penurunan jumlah biaya kan tetap sama. Sedangkan apabila dilihat per unit biaya tetap akan semakin kecil sering dengan peningkatan aktivitas yang bertambah dan biaya akan semakin besar apabila aktivitas mengalami penurunan. Contoh biaya tetap dalam perusahan manufaktur adalah biaya sewa bangunan, biaya depresiasi, asuransi dan pajak bangunan pabrik. Jenis biaya yang ketiga adalah biaya semi variabel atau sering disebut dengan baiya campuran (mixed cost)  adalah unsur biaya yang terdiri dari komponen biaya tetap dan komponen biaya variabel. Contoh dari biaya semi variabel adalah biaya angkut penjualan yakni mengantarkan barang kepada konsumen, baiya akan tetap sampai jarak tertentu apabila jarak telah melebihi maka biaya akan bertambah dan umunya dibeban kan ke pelanggan.

Dari penjelasan diatas mengenai klasifikasi biaya dan perilaku biaya dalam perusahaan manufaktur. Bahwa dalam perusahan maufaktur biaya diklasifikasikan kedalam biaya produksi dan biaya non produksi sedangkan untuk perilaku biaya dibagi kedalam tiga jenis yaitu biaya variabel, biaya tetap, dan biaya semi variabel atau biaya campuran.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline