Lihat ke Halaman Asli

Devita Sari

Mahasiswa

Kerangka Ruang dan Waktu Menurut Georg Simmel

Diperbarui: 24 September 2022   22:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Georg Simmel merupakan salah satu pemikir yang berperan penting dalam perkembangan keilmuan sosiologi. Karya Simmel yang sangat terkenal adalah "The Philosophy of Money" (1900-an) dengan menjelaskan bagaimana konsep uang itu bermain dan bekerja di lingkungan masyarakat. Simmel lahir pada 1 Maret tahun 1858 di Berlin dan meninggal pada tahun 1918. Pada tahun 1876 Simmel berkuliah di Universitas Belin dan memperlajari berbagai cabang ilmu pengetahuan seperti psikologi, filsafat, bahasa Italia, dan juga sejarah.

  • Konsep Utama Pemikiran Georg Simmel

Simmel adalah sosiolog yang dikenal karena mempelajari kajian tentang ruang sosial. Menurutnya, dalam ruang sosial terdapat suatu proses produksi dan reproduksi dari dinamika yang terjadi dimasyarakat dan berusaha menjelaskan tentang aspek relasionis yang menjadi ciri dari masyarakat. Dalam konteks lain, menurut Simmel sosiologi merupakan studi tentang bentuk-bentuk interaksi, namun juga berfokus pada bentuk asosiasi. Asosiasi maksudnya adalah proses interaksi yang didalamnya individu terlibat menjadi anggota masyarakatnya. Jadi, dimana angota masyarakat itu menyatu dan berinteraksi dengan masyarakatnya yang kemudian dia pun akhirnya diterima untuk menjadi bagian dari anggota masyarakatnya.

Dinamika yang terjadi dimasyarakat seperti berbagai macam kegiatan sosial ataupun lingkungan pasti akan terus terjadi dan dilakukan dalam kehidupan bermasyarakat. Contohnya seperti kerja bakti. Selain itu, terdapat juga kegiatan-kegiatan tradisi misalnya tahlilan, tujuh bulanan, dan lainnya, yang mana kegiatan ini merupakan bagian dari mekanisme reproduksi ruang sosial yang diciptkan didalam masyarakat. Sehingga, masyarakat diberbagai daerah akan mempunyai ciri yang berbeda karena dibentuk dengan adanya proses produksi dan reproduksi yang berbeda juga.

Oleh karena itu, menurut Simmel ada hal yang mendasari proses asosiasi seperti kebudayaan dan uang. Kebudayaan adalah hal yang menjadi dasar dari asosiasi dan contohnya seperti tradisi, karena masyarakat cenderung tidak akan melakukan tindakan yang bukan hasil dari tradisi dan tiap masyarakat itu mempunyai tradisi berbeda. Sedangkan, uang adalah hal yang membentuk asosiasi. Contohnya seperti dimasyarakat modern saat ini kegiatan siskamling sudah sangat jarang ditemui dan sudah digantikan oleh jasa security, karena ada orang yang mempunyai uang dan ada orang yang membutuhkan uang. Dari situlah terjadi proses asosiasi. Dengan demikian, kebudayaan dan uang adalah bagian yang melekat pada asosiasi.

  • Masyarakat, ruang, dan waktu dalam pandangan Simmel

Masyarakat dapat bekerja dalam kerangka ruang, dimana dia bisa beraktivitas atau berasosiasi didaerah yang berbeda, yang kaitannya dengan wilayah dan ciri dari daerah tersebut. Selain itu, masyarakat juga bisa bekerja dalam kerangka waktu yang berkaitan dengan periode zaman. Dengan demikian, Simmel menyatakan bahwa individu harus mampu memahami dan juga beradaptasi dengan mengikuti bagaimana pola ruang dan waktu dimana dia hidup, agar dia dapat diterima oleh anggota masyarakat tempat dia tinggal.

Menurut Simmel masyarakat adalah bagian yang melekat pada totalitas, asosiasi, objek, estetika, dan aktivitas yang berpengalaman serta pengetahuan yang didapatnya dari para aktor didalam masyarakat itu sendiri. Aspek kerangka ruang dan waktu bersifat konstitutif yang berarti dia menjadi pondasi dasar dimasyarakat karena sudah mengkonsepkan tindakan sosial yang terjadi sebagai pengalaman hidup dirinya. Jadi individu akan menyesuaikan pengalaman hidupnya sesuai dengan kerangka ruang dan waktu yang sedang dijalaninya. Maka dari itu, pengalaman dianggap menjadi poin yang paling berpengaruh bagi suatu individu dalam melakukan tindakan sosial.

  • Terdapat 5 aspek dari ruang, yaitu :

1. Eksklusivitas, maksudnya adalah setiap ruang bersifat unik karena dalam proses asosiasi bisa berbeda. Proses produksi dan reproduksi tiap daerah pasti berbeda. Karena itulah didalam ruang terdapat eksklusivitas. Contohnya seperti di Jepang ketika kita ingin mengucapkan terima kasih seling kali individu harus membungkuk dengan sopan, sedangkan di Indonesia sendiri ketika ingin berterima kasih sering kali cukup dengan mengucapkan terima kasih dengan sopan dan tidak perlu sampai membungkukkan tubuhnya.

2. Batasan-batasan ruang menghasilkan unit dalam ruang dan pembagian. Contohnya seperti sedang diadakan perkumpulan untuk membahas kerja bakti, namun ada beberapa orang yang sedang berdiskusi tentang hal lain seperti rencana liburan, kegiatan makan bersama. Inilah hal yang dimaksud dengan munculnya ruang sosial lain didalam ruang sosial yang sedang terjadi, sehingga akhirnya mereka terbagi menjadi ke dalam ruang sosial yang berbeda-beda.

3. Ketetapan dari bentuk-bentuk sosial didalam ruang. Terdapat aturan, tujuan yang ingin dicapai dari ruang sosial. Seperti contohnya didalam masyarakat ada perkumpulan karang taruna dan para anggotanya sepakat memutuskan tujuan seperti apa yang ingin dicapai. Kemudian, para anggota pun merumuskan peraturan apa saja yang harus ditaati agar tujuan mereka bisa tercapai.

4. Kedekatan dan jarak dengan ruang, yaitu suatu individu bisa dekat ataupun jauh dengan ruang sosial tergantung situasinya. Contohnya seperti dalam suatu unit kegiatan, ketika dia merasa nyaman dan dihargai oleh para anggotanya maka jarak antara dia dengan yang lainnya akan sangat dekat, begitu juga sebaliknya. Jika dia merasa tidak nyaman, dia pun akan memberikan jarak agar tidak dekat dengan para anggota yang lain.

5. Mobilitas ruang yaitu setiap ruang sosial akan punyai kondisi yang dinamis dan berubah sesuai dengan para aktor yang membangunnya, karena itulah mobilitas ruang tidak bersifat tetap. Contohnya yaitu seperti dalam suatu organisasi, walaupun ada beberapa peraturan yang sudah ditetapkan, namun tetap saja ketika terjadi pergantian pengurus maka peraturan dan kegiatan yang akan dilakukan pun juga akan berubah dan berbeda

  • Uang sebagai alat dan tujuan sosial menurut Simmel
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline