Lihat ke Halaman Asli

Devita Rani

Kegiatan saya sekarang adalah menjadi mahasiswi di UIN Jakarta dengan jurusan Bahasa dan Sastra Inggris

Kuliah Sambil Kerja? Gen Z Bilang Bisa!

Diperbarui: 1 Desember 2024   09:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Stereotip tentang Gen Z sering kali mengarah pada pandangan bahwa generasi ini adalah generasi yang lemah atau manja. Mereka dianggap terlalu bergantung pada teknologi dan mudah menyerah. Namun, jika melihat kenyataan di lapangan, banyak dari kami---mahasiswa Gen Z---yang justru membuktikan bahwa kami bisa menjadi pribadi yang tangguh, salah satunya dengan memilih untuk kuliah sambil bekerja. Bekerja sambil kuliah bukan lagi hal yang asing, melainkan menjadi bagian dari rutinitas banyak mahasiswa Gen Z.

Kuliah sambil kerja bukanlah keputusan yang mudah, tapi bagi banyak dari kami, itu adalah suatu kebutuhan. Biaya hidup dan pendidikan yang semakin tinggi memaksa sebagian mahasiswa untuk mencari sumber penghasilan tambahan. Selain itu, ada pula yang memilih untuk bekerja guna mendapatkan pengalaman yang lebih awal, yang bisa bermanfaat saat nanti memasuki dunia profesional. Banyak juga yang memilih pekerjaan part-time atau freelance sebagai cara untuk mengembangkan diri, mengeksplorasi minat, atau bahkan membangun portofolio yang lebih kuat. Bagi kami, bekerja bukan sekadar cara untuk menambah uang saku, tetapi juga sarana untuk belajar mengatur waktu dan menjalani kehidupan yang lebih mandiri.

Namun, menjalani kuliah sambil bekerja tentu tidak selalu mudah. Saya sendiri merasakannya, di mana pagi hingga siang hari saya harus berkutat dengan tugas kuliah, dan di sore atau malam hari bekerja untuk memenuhi kebutuhan atau sekadar menambah pengalaman. Tidak jarang, saya merasa kelelahan dan terbebani dengan jadwal yang padat. Tapi justru di momen-momen itulah saya belajar banyak tentang diri sendiri, bagaimana cara mengelola stres, serta pentingnya keseimbangan antara pekerjaan dan pendidikan. Kuliah sambil kerja mengajarkan saya untuk lebih bijak dalam memilih prioritas dan menyeimbangkan kehidupan pribadi dengan tanggung jawab akademis.

Gen Z juga dikenal sebagai generasi yang multitasking, sebuah keterampilan yang sangat membantu dalam menjalani kuliah sambil bekerja. Kami terbiasa mengerjakan banyak hal dalam satu waktu---misalnya, belajar sambil mendengarkan podcast, atau menyelesaikan tugas kuliah sambil mencari informasi tambahan secara online. Teknologi mempermudah kami untuk tetap produktif, baik dalam kuliah maupun pekerjaan. Banyak dari kami yang bekerja freelance, menjadi desainer grafis, penulis konten, atau bahkan menjalankan bisnis online. Semua ini bisa dilakukan dengan fleksibilitas waktu yang memungkinkan kami menyesuaikan pekerjaan dengan jadwal kuliah yang sering kali tidak tetap.

Walaupun banyak yang menganggap bahwa mahasiswa yang bekerja sambil kuliah mungkin tidak bisa fokus pada pendidikan, kenyataannya justru sebaliknya. Banyak dari kami yang merasa bahwa pengalaman bekerja justru melengkapi proses pembelajaran kami di kampus. Pekerjaan ini memberikan wawasan praktis yang tidak bisa ditemukan hanya melalui teori di kelas. Dengan bekerja, kami bisa memahami bagaimana teori-teori yang kami pelajari dapat diterapkan di dunia nyata. Kami juga belajar tentang etika kerja, komunikasi, dan cara beradaptasi dalam lingkungan yang serba cepat.

Tentunya, tidak semua orang melihat ini sebagai pilihan yang mudah. Kadang, kami harus menghadapi pandangan skeptis dari orang lain yang menganggap kami terlalu ambisius atau bahkan merasa bahwa kami tidak fokus pada pendidikan. Namun, bagi kami, kuliah sambil bekerja adalah cara untuk berkembang dan mempersiapkan diri menghadapi masa depan. Kami bukan hanya belajar tentang materi kuliah, tetapi juga tentang cara hidup, bagaimana bertahan, dan bagaimana mengelola hidup yang penuh dengan tuntutan. Kami, Gen Z, memang dituntut untuk lebih keras bekerja, tetapi kami juga belajar untuk lebih pintar dalam memanfaatkan waktu dan peluang yang ada.

Pada akhirnya, bekerja sambil kuliah memberi kami kekuatan untuk mengatasi berbagai tantangan. Kami mungkin merasa lelah, tetapi kami juga merasa bangga bisa mengatur waktu, menjaga keseimbangan, dan membuktikan bahwa kami tidak hanya bisa bertahan, tetapi juga berkembang. Bagi kami, kuliah sambil bekerja adalah langkah kecil menuju masa depan yang lebih cerah dan lebih siap menghadapi dunia yang terus berubah.

Jadi, meskipun kami sering dianggap lemah, kuliah sambil bekerja adalah salah satu cara kami membuktikan bahwa kami tidak hanya mampu bertahan, tetapi juga berinovasi dan meraih impian kami dengan cara kami sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline