Sustainable Development Goals (SDGs) merupakan suatu rencana aksi global yang di sepakati oleh 193 negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang ditetapkan pada tahun 2015, termasuk Indonesia. Yaitu meningkatkan kesejahteraan masyarakat global, guna menghakhiri kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan melindungi lingkungan. SDGs berisi 17 Tujuan dan 169 Target yang diharapkan dapat dicapai pada tahun 2030. SDGs adalah kelanjutan dari Millenium Development Goals (MDGs) yang disepakati oleh negara anggota PBB pada tahun 2000 dan berakhir pada 2015.
Untuk mencapai target tersebut diharapkan peran seorang mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa, seorang intelektual yang kehadirannya mampu meningkatkan SDM terpelajar dan berpendidikan. Mahasiswa juga dipercaya oleh masyarakat sebagai Agent of Changes atau agen perubahan yang dapat mengubah bangsa Indonesia lebih baik lagi. Untuk mengemban tugas tersebut mahasiswa dapat menyalurkan pengetahuan, ide, dan keterampilannya. Sikap mahasiswa memiliki peran penting dalam mewujudkan SDGs. Semangat muda yang dimiliki mahasiswa dapat menjadi pendorong dalam terwujudnya SDGs.
Seperti yang telah disebutkan di atas, SDGs memiliki 17 tujuan yang telah disepakati bersama, antara lain:
- Tanpa kemiskinan
- Tanpa kelaparan
- Kehidupan sehat dan sejahtera
- Pendidikan berkualitas
- Kesetaraan gender
- Air bersih dan sanitasi layak
- Energi bersih dan terjangkau
- Pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi
- Industri, inovasi, dan infrastruktur
- Berkurangnya kesenjangan
- Kota dan pemukiman yang berkelanjutan
- Konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab
- Penanganan perubahan iklim
- Ekosistem lautan
- Ekosistem daratan
- Perdamaian, keadilan dan kelembagaan yang tangguh
- Kemitraan untuk mencapai tujuan
Mahasiswa dapat melakukan langkah awal untuk meningkatkan kesejahteraan masyrakat, mengakhiri kemiskinan, mengurangi kesenjangan, dan melindungi lingkungan dengan cara menggerakan ekonomi Indonesia.
Mahasiswa mampu menciptakan lapangan pekerjaan sendiri maupun lingkungannya dengan berwirausaha berbasis social entrerpreneur memanfaatkan kekayaan alam sekitar, serta memanfaatkan potensi lokal, masyarakat dan juga sampah yang dapat dimanfaatkan, yaitu mendaur ulang limbah sampah, mempekerjakan masyarakat di sekitar lingkungan usaha, memberikan bantuan atau sumbangan kepada masyarakat sehingga lingkungan masyarakat sekitar diperhatikan, dan persoalan sosial lainnya.
Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat, mahasiswa yang menjadi bagian dari Tri Dharma perguruan tinggi sebaiknya diarahkan kepada kegiatan social entrepreneur.
Misalnya, melakukan pelatihan pengelolaaan sampah dengan baik yang nantinya dapat dijadikan sumber pendapatan masyarakat, melakukan pelatihan-pelatihan keterampilan pada lembaga sosial (panti asuhan dan panti jompo), melakukan pembinaan keterampilan pada lembaga masyarakat yang berada di daerah.
Peningkatan penghasilan ibu rumah tangga dengan keterampilan tertentu, dan lain-lain. Upaya tersebut, harus diimbangi dengan pembangunan akses bagi mahasiswa dengan pemerintah daerah, misalnya Dinas Sosial dan Dinperindagkop dan UMKM ataupun dinas-dinas lainnya yang terkait dengan kewirausahaan dan penanganan masalah sosial.
Dengan terlaksananya program social entrepreneur mahasiswa, maka diharapkan kesejahteraan masyarakat Indonesia akan membaik dan dapat mengurangi kesenjangan sosial, mengurangi kemiskinan, serta melindungi lingkungan agar dapat mencapai target SDGs di Indonesia. Untuk menyongsong SDGs guna menyejajarkan Indonesia dengan negara-negara maju.
DAFTAR PUSTAKA
Astuti, P. (2020). GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP MAHASISWA UNIVERSITAS HASANUDDIN TENTANG PERWUJUDAN SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGs) 2030 DI INONESIA. Jurnal ABDI (Sosial, Budaya dan Sains), 2(1).