Lihat ke Halaman Asli

Devita Amelia

To love yourself is not just accepting yourself, but also becoming the best version of you.

Bangga dengan Budaya Indonesia

Diperbarui: 29 Juli 2021   20:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Indonesia. Siapa yang tidak mengenal dengan salah satu Negara yang dianugerahi dengan beragam kekayaan alam serta kekayaan budaya yang sangat beragam. 

Tidak heran jika disetiap daerah ditanah air memiliki beberapa perbedaan dalam hal berbudaya. Entah dengan bahasa, adatistiadat, kebiasaan,kepercaayan, dan masih banyak lagi.Perbedaan-perbedaan yang bermuara menjadikan itu sebagai budaya nasional bangsa Indonesia sendiri. Tidak lantas perbedaan itu menjadi alasan untuk terjadinya perpecahan ataupun terkikisnya rasa solidaritas yang tinggi dikalangan masyarakat Indonesia.

Dengan bergamnya budaya yang ada ditanah air,tentu saja akan mempererat rasa kekeluargaan yang tumbuh dimasyarakat itu sendiri. Hanya saja, pelestarian budaya yang tersebar di Indonesia masih sangat lemah dan perlahan tergeser seiring dengan perkembangan zaman yang semakin maju. Sedangkan seperti yang kita ketahui, memiliki kecintaan terhadap tanah air,kesadaran dan semangat adalah makna sesungguhnya dari rasa Nasionalisme.

Sikap nasionalisme sendiri tergambar ketika kita mampu mempresentasikan, mampu melestarikan, serta mampu melindungi budayat anah air dengan sukacita. Dengan tetap melestarikan budaya, sama artinya dengan kita mempertahankan fondasi atas karakter bangsa ini. Di mana,di dalamnya selalu terdapat ciri khas dari masing-masing budaya itu sendiri. Melestarikan budaya adalah tanggung jawab kita sebagai generasi muda, agar budaya itu tidak lagi tergerus oleh zaman yang sudah semakin maju.

Seperti apa yang kita ketahui saat ini, zaman sudah semakin maju sehingga membuat budaya Indonesia telah tergantikan oleh budaya-budaya luar yang masuk ke tanah air. 

Sangat disayangkan memang, ketika yang seharusnya kita menjaga dan melestarikan budaya kita sendiri, lebih mementingkan dan mencintai budaya asing. Padahal dengan mencintai dan melestarikan budaya yang ada di tanah air, kita dapat membuat budaya kita sendiri mendunia dengan caranya. Budaya kita tidak akan mudah diklaim oleh Negara lain, jika kita mampu mempresentasikan dan mencintai budaya kita sendiri.

Ingatkah kalian pada salah satu Opening Ceremony Asian Games 2018 yang pada saat itu menampilkan salah satu budaya Indonesia. Ya, ketika itu kita menjadi tuan rumah pada Asian Games 2018 dengan pembukaan yang diawali oleh tari Saman dari Aceh dan tari Kecak dari Bali, yang diikuti oleh ratusan bahkan ribuan siswa SMA/K se-Jakarta pada saat itu. Tarian yang dikemas sangat apik itu adalah salah satu upaya mempresentasikan budaya Indonesia ke kancah dunia. 

Bukankah pada saat itu kita berulang kali memuji dan mengagungkan penampilan yang sangat menakjubkan tersebut, hingga banyak dari masyarakat yang merasa bangga memiliki budaya tanah air yang begitu beragam.

Rasanya sangat amat bangga bukan ketika budaya kita diakui oleh UNESCO. Jadi, oleh karena itu, kita sebagai generasi muda, generasi penerus bangsa, sudah sepantasnya melestarikan budaya yang sudah ada. Jangan sampai biarkan budaya asing yang lebih kita cintai sehingga kita melupakan budaya kita sendiri, dengan dampak budaya yang sudah ada diklaim oleh Negara lain jika kita tetap mengacuhkan budaya sendiri dan memilih mencintai budaya asing.

Kita dapat melestarikan budaya dalam kehidupan sehari-hari, seperti menggunakan bahsa ibu daerah di mana tempat kita tinggal untuk berkomunikasi, memakai kain batik ketika acara tertentu, mengingat lagu-lagu daerah serta belajar bagaimana caranya melestarikan adat istiadat yang sudah berlaku di daerah masing-masing. 

Mencintai budaya bangsa sendiri tidak akan membuat kita malu. Mencintai budaya bangsa sendiri malah menjadikan kita berharga dan bangga karena nantinya, kita akan mengenalkan budaya kita kepada anak cucu kita kelak pada masa yang akan mendatang, tanpa melecehkan dan menghina budaya lainnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline