MBKM adalah program inovatif di Indonesia yang bertujuan untuk memberikan kebebasan belajar kepada mahasiswa dalam menentukan jalannya pendidikan. MBKM Asistensi Mengajar adalah salah satu komponen dari program MBKM, di mana mahasiswa dapat memilih untuk menjadi asisten pengajar di tingkat pendidikan dasar atau menengah.
Dalam konteks asistensi mengajar, mahasiswa dapat terlibat dalam kegiatan mengajar di sekolah-sekolah yang bekerja sama dengan perguruan tinggi. Peran mahasiswa asisten adalah membantu guru dalam proses pembelajaran, memberikan dukungan kepada siswa, dan terlibat aktif dalam aktivitas pembelajaran di kelas.
Gambar Kegiatan Peserta didik saat Pembelajaran (Dokpri)
Program ini memberikan pengalaman praktis kepada mahasiswa, memungkinkan mereka mengaplikasikan pengetahuan teoritis yang didapat di perguruan tinggi ke dalam situasi nyata di sekolah. Selain itu, MBKM Asistensi Mengajar juga berkontribusi pada peningkatan kualitas pembelajaran di sekolah-sekolah mitra.
Salah satu bagian dari kegiatan asistensi mengajar yaitu monitoring dari DPL dan guru pamong dimana siswa diminta melakukan praktek pembelajaran di kelas yang nantinya kan dinilai oleh DPL dan guru pamong. Kegiatan monitoring oleh DPL dilaksanakan pada hari selasa 17 Oktober 2023 di kelas 4 UPTD SDN Kamal 2 kecamatan Kamal Kabupaten Bangkalan.
Proses Praktik Pembelajaran di Kelas 4B (Dokpri)
Mahasiswa asistensi mengajar di UPTD SDN Kamal 2 telah sukses menggagas inovasi pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran Problem-Based Learning (PBL) pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS) dengan fokus pada materi gaya.
PBL menjadi pilihan utama karena memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis, kolaborasi, dan pemecahan masalah. Dalam kegiatan pembelajaran ini, mahasiswa asistensi berperan sebagai fasilitator untuk memandu siswa dalam menjelajahi konsep gaya melalui situasi masalah yang menantang.
Kegiatan Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Dokpri
Metode pembelajaran ini bukan hanya sekadar transfer pengetahuan, melainkan melibatkan siswa aktif dalam menemukan solusi. Hal ini menciptakan lingkungan belajar yang dinamis dan merangsang minat siswa terhadap materi pelajaran.